Vote dan komentarnya, biar saya makin semangat❤
"Selamat pagi.." Sera dan Altar berbalik ke arah pintu. Disana mama Lena dan papa Leon.
"Pagi...," sapa Sera balik, Altar hanya menyambut dengan tersenyum tipis. Dirinya sudah mengetahui bahwa kedua orang tua itu adalah orangtua dari pria yang sedang berada di kamar mandi.
"Gimana keadaan kamu, nak?" Tanya Lena menaruh bingkisannya diatas nakas.
"Sudah sedikit baik, tante," jawab Sera sambil tersenyum tipis. Wanita itu masih bingung dengan panggilan yang pas untuk kedua orang ini. Dulu waktu lamaran dirinya sempat menggunakan ibu-bapak, sekarang tante-om? Agak belibet juga kalau saling sapa seperti ini.
"Panggil Mama aja, kayak Naomi," ucap Lena seperti mengerti kegelisahan dari Sera, dia tidak akan menyebut nama putranya karena dirinya ingin membangun keakraban dengan mensejajarkan Sera seperti Naomi yang notabenenya adalah anak perempuannya.
"Papa nggak dipersilahkan duduk nih," gurau Leon tersenyum. Orang tua itu sengaja mengatakan papa agar Sera juga memanggilnya seperti itu. Sera sudah dia anggap seperti anak sendiri jadi tidak ada salahnya kan?
Sera cuma tersenyum canggung dan mempersilahkan orang tua itu duduk disofa sebrang.
"Ini kakaknya Sera?" Tanya Leon saat dirinya sudah mengambil duduknya. Pria paruh baya itu seperti mengenal Altar, lelaki muda itu tidak asing dimatanya. Entah pernah lihat dimana dia lupa.
"Ini Bang Altar," ucap Sera menerangkan dan Altar beranjak menyalimi tangan pria paruh baya itu. Dalam hatinya dia berguman orang tuanya baik dan berwibawa seperti ini kenapa anaknya bejat.
"Altar Gemilang bukan?" Tanya Leon memastikan
"Saya Om," jawab Altar.
"Kamu yang punya Hotel Gemilang yang di Bandung itu kan?"
"Iya Om," jawab Altar tidak enak, sebenarnya dia tidak ingin membeberkan jati dirinya tapi mau bagaimana lagi. Orang- orang sudah terlanjur mengetahuinya. Tidak bisa dipungkiri bahwa Leon juga akan mengetahuinya karena dirinya juga seorang pengusaha.
Leon mengangguk. "Om sempat dengar isu bahwa Hotel Gemilang itu punyanya orang Jepang tapi setelah menelaah dari namanya om jadi nggak percaya."
"Saya mulai dari nol itu di Jepang om, jadi orang-orang pada mikirnya itu perusahaan orang Jepang," jelas Altar.
"Wah hebat kamu. Berarti perusahaan kamu pusatnya di Jepang dong?" Tanya Leon antusias.
"Iya om, lagi ngurus kepindahan kesini. Karena saya sudah bertemu dengan Bulan.... maksud saya Sera, jadi perusahaan pusatnya akan dipindahkan kesini," Jelas Altar.
"Jakarta atau Bandung?" Tanya Leon seperti tertarik.
"Bandung, tapi masih mencari lokasi om."
Leon mengangguk dan mereka teggelam dalan obrolan seputar dunia usaha hingga Jericko muncul dengan wajah segar dari kamar mandi.
"Mama sama Papa tumben pagi-pagi udah disini?" Ucap pria itu sambil mengambil kopi yang tergelatak di atas nakas. Matanya melirik sebentar kearah Sera yang lagi menatapnya. Wanita itu buru-buru mengalihkan pandangannya ke lain arah. Jericko tersenyum.
"Ini udah setengah sembilan. Bukan pagi buta tauuu!" jawab Lena sewot. Jericko cuma nyengir dan berjalan menuju sofa dimana papanya dan Altar lagi bercengkrama, kelihatannya Altar lebih akrab kepada papa Leon dari pada dirinya. Biarkan saja! Matanya beralih menatap cup berlogo ditangannya sambil tersenyum setipis mungkin, calon iparnya itu ternyata baik juga meskipun kalau marah cukup menyeramkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
SERAYA
RandomFollow dulu guys ❤ Biar kita makin dekat hehee. Mengandung hasil dari perbuatan bejat orang yang tidak dikenalinya sungguh membuat Sera tidak bisa berbuat apa-apa selain pasrah dan menerima janin itu. Jika bukan aku yang menjaganya, siapa lagi? _Ser...