"Dasar pria brengsek!!....Ra, kamu nggak usah lagi lembut-lembut ke dia kalau kesini. Kembali ke Seraya Rembulan yang kita kenal, yang nggak ambil pusing waktu didekatin sama makluk yang bernama laki-laki," omel Sasa saat mereka tiba di rumah Sera.
"Kalau bunuh orang nggak berdosa mungkin udah gue cincang- cincang halus itu nya pria brengsek itu!" tambah Lia dengan masih lo-guean
"Kalian nginap kan?" Sera berusaha mengalihkan pembicaraan kedua sahabatnya yang masih berasap.
"YA IYALAH" jawab mereka berbarengan. Sera cuma mengusap dadanya.
"Siapa tahu si bapak itu kesini. Mau gue cincang itu nya," kata Lia menggebu-gebu.
"Gue mau rendam cabe, biar kalau dia kesini gue siram air cabe biar mampus!" Perkataan Sasa membuat Sera cuma meringis.
"Ya udah. Masak bareng yuk," ajak Sera, mudah-mudahan kali ini berhasil.
"Ra...., please deh ya, kamu nggak usah mengalihkan pembicaraan. Kita nanti pesan makan aja, nggak usah masak. Lagi panas ini." Sasa tahu sahabatnya itu lagi berusahaa meredamkan emosi mereka.
Lagi- lagi Sera hanya menghela napasnya pasrah.
"Lagian Lia juga, ngapain ajak kita ke mall segala. Kan jadi begini," omel Sasa
"Heh, kamu juga setuju ya!"
"Ya iya, tapi coba kita ke kafe aja, pasti----"
"Bersyukur aja sih aku ajak kalian kesana, kita jadi bisa mengetahui satu fakta mengejutkan disana. Benar kan?"
"Hu'um, tapi yah. Setau aku itu laki nggak pernah menikah deh, siapa sih yang nggak kenal keluarga Hayden? Ya, meskipun kita bertiga baru tahu sih tapi aku iseng-iseng stalking dan memang itu laki nggak pernah menikah," kata Sasa sambil mengerutkan keningnya. "Wait, jangan-jangan......"
"Apasih?" Desak Lia
"Anak diluar nikah," ucap Sasa berteriak tak menyadari perubahan wajah Sera. Lia menyenggol lengan Sasa kuat.
"Eh Ra, maksud aku...anak kecil yang tadi dan perempuan itu adalah nasibnya___"
"Nasibnya sama seperti aku tapi bedanya dia tanggung jawab dongg. Hahaa" potong Sera tertawa hambar, ia mengerti arah pembicaraan Sasa.
"Waaahh...aku nggak habis pikir. Gimana bisa CEO dari Hayden menghambur benihnya sembarang begitu dan sampai sahabat aku juga kena. Wahhh!!" Lia bahkan tidak bisa mengerti kenapa Jericko bisa sebejat itu, padahal di setiap kesempatan ayah Lia selalu membanggakan si Jericko yang berhasil meningkatkan kinerja perusahaan lebih dari opa dan papanya.
Siapa yang tidak mengenalnya, Jericko, pria itu sangat terkenal di kalangan para pebisnis seperti ayahnya Lia.
"Padahal ayah selalu membangga-banggakan putra tunggal dari seorang Leonard Hayden yang katanya bla bla bla itu. Ayah aku nggak tau aja kelakuan dia kayak gimana," omel Lia
Dasar perusak image pengusahaa!
****
"El, jelasin ini sama aku. Kamu rupanya belum berubah ya! Aku lihat masalah kamu hanya seputaran tentang perempuan, dulu Yuri sekarang wanita tadi. Apakah dia juga pura-pura hamil anak kamu?" desak wanita beranak satu itu, saat ini mereka sedang berada dimobil untuk pulang.
"Ya, karena memang aku sama Yuri nggak sampai melakukan itu. Dianya aja yang mengaku-mengaku itu anak aku ke mama papa biar aku bisa nikahi dia," balas Jericko tak terima.
Yuri adalah pacar pertama Jericko, mereka pacaran selama dua tahun lebih dan tiba- tiba dia datang ke kediaman Hayden lalu mengaku hamil anak Jericko, untung waktu itu opanya masih menetap di Indonesia jadi atas pembelaan opa nya. Dan koneksi yang dimiliki, mereka mencari tahu ternyata wanita itu hamil anak dari seorang karyawan bank. Hal itu membuat Jericko marah besar dan mengakhiri hubungannya dengan wanita itu. Hingga saat ini mereka belum pernah bertemu. Parsetan, Jericko juga tidak urus.

KAMU SEDANG MEMBACA
SERAYA
RandomFollow dulu guys ❤ Biar kita makin dekat hehee. Mengandung hasil dari perbuatan bejat orang yang tidak dikenalinya sungguh membuat Sera tidak bisa berbuat apa-apa selain pasrah dan menerima janin itu. Jika bukan aku yang menjaganya, siapa lagi? _Ser...