Kira-kira kalian bosan nggak sih dengan alur cerita ini?
Kenapa Sera dan Jericko nggak cepat nikah sih??..... Saya juga nggak tau. Ini ngalir aja waktu nulis jadi jangan mudah bosan yah.
Selamat membaca❤
Waktu bergulir hingga hari ini tepat tiga minggu. Namun, hubungan Sera dan Jericko masih begitu-begitu saja, itu semua karena Sera yang masih pada pendiriannya. Wanita itu pantas dinobatkan sebagai wanita keras kepala sepanjang masa.
"Ay, aku langsung ke kantor tap----"
"Yaudah, pergi sana. Kenapa masuk?" Belum selesai Jericko berkata, Sera lantas memotong ucapan Jericko dengan nada kesal.
Setelah mobil Jericko terparkir di halaman Self bakery pria itu turun dan mengikuti Sera masuk kedalam, Sera pikir mungkin Jericko ingin membeli apalah begitu. Namun ternyata...
"Aku nggak tenang kalau kamu masih pergi sama si Ayan-ayan itu"
Sera mengerutkan keningnya bingung, Ayan-ayan siapa?
Sedikit berpikir Sera lantas memutar bola matanya.
"Namanya Rayhan bukan Ayan-ayan," jelasnya dengan nada kesal."Parsetan dengan nama itu! Pokoknya makan siang aku jemput kamu."
Jericko sungguh kesal mengingat kejadian kemarin, saat itu ia ingin menjemput Sera namun kalah start sama Rayhan yang lebih dulu menjemputnya, hal itu membuat Jericko tidak ingin si Rayhan itu mendahuluinya lagi maka hari ini pria itu rela berangkat pagi untuk menjemput Sera. Meski wanita itu menolak tidak ingin ikut namun bukan Jericko namanya kalau akhirnya Sera mau untuk semobil dengannya lagi.
"Dasar pemaksa!"
"Itu kamu paham."
Sera tidak menanggapi ucapan terakhir Jericko, wanita itu lantas membuang langkah hendak kebelakang, ia meninggalkan Jericko, biarkan pria itu berada disana.
Jericko tertawa melihat Sera yang suka sekali terpancing emosi dari ucapannya. Jericko sendiri bingung mengapa dirinya sangat menyukai Sera yang suka tersulut emosi oleh karena ulahnya. Cinta memang seunik itu.
"Sayang---"
"Kamu ganggu aku tau nggak, kenapa belum pergi-pergi juga," Ucap Sera geram. Pria tua ini, Sera pikir saat dirinya pergi kebelakang untuk berganti baju kerja dan saat itu Jericko sudah pergi. Namun, setelah kembali ia masih setia berdiri bahkan saat ini Sera lagi sibuk.
"Kamu ngusir aku?"
"Iya"
"Yaudah!"
Jericko berjalan menuju meja pelanggan dan duduk disana dengan santai, hal itu sontak membuat Sera makin geram. Ia berjalan menghampiri Jericko lalu menarik paksa pria itu untuk bangun.
"Mau kamu apa sih?!" Tanya Sera frustasi dengan memandang tajam pria itu."Janji, gak akan terima ajakan dari pria itu," ucap Jericko dengan mimik wajah serius.
"Terserah aku lah!" setelah berucap ketus seperti itu, mata Sera tidak sengaja bertubrukan dengan manik coklat Jericko yang sialnya pria itu sedang menatapnya lekat.
"Kenap----"
Ucapan Sera terpotong karena Jericko yang tiba-tiba menyamakan tinggi Sera dengan sedikit membungkuk, ia lantas beralih mendaratkan kecupan singkat di kening Sera.
"Mau kamu membangkang seperti apapun, jantung aku udah terlanjur berdetak untuk kamu wanita keras kepala!" Kalimat sederhana yang dibisikan oleh Jericko namun penuh penekanan dan saat itu juga bulu kuduk Sera meremang, jantungnya berdetak berkali-kali lipat.

KAMU SEDANG MEMBACA
SERAYA
LosoweFollow dulu guys ❤ Biar kita makin dekat hehee. Mengandung hasil dari perbuatan bejat orang yang tidak dikenalinya sungguh membuat Sera tidak bisa berbuat apa-apa selain pasrah dan menerima janin itu. Jika bukan aku yang menjaganya, siapa lagi? _Ser...