Part 4

13.9K 757 4
                                    

Tepat pukul 01:00 ketiga orang yang terdiri dari ayah ibu dan seorang anak perempuan sudah bangun dan bersiap- siap untuk memberikan kejutan ulang tahun untuk putra sulung mereka.

Ini sudah lewat jam kejutan menurut Naomi.

"Mama sama Papa gimana sih. Ini lewat jam tau, kenapa nggak bangunin Naomi dari tadi sih!" Ucap  Naomi sedikit kesal kepada kedua orang tuanya yang katanya telat membangunkannya. Padahal dari kemarin pagi dia yang semangat merencanakan acara kejutan ini.

"Lah kamu kok nyalahin kita sih. Orang kamu yang menggebu- gebu pengen kasih kejutan untuk kakak kamu kok! Ya kan sayang?" Balas ayahnya tidak mau kalah dan beralih bertanya kepada istrinya.

"Iya sudah nggak usah bertengkar deh! Ini gimana siapa yang bangunin El," lerai ibunya karena percuma ditanggapi maka acara kejutannya bakalan gagal.

"Aku aja yang bangunin kak El kalau gitu, soalnya aku punya ide." Sambil melangkah pergi dan kemudian berbalik, "Ma Pa matikan lampu dong." Yang dibalas dengan tanda ok oleh kedua orang tuanya.

Sesampai di kamar kakaknya. Tanpa mengetuk pintu Naomi langsung menyerobot masuk untuk membangunkan kakaknya. "Kak El, bangun!" nggak ada tanda- tanda pergerakan. "Kak....kak El bangun!" masih sama. Ok!

"KAK EL....BANGUUUN!" bisa bayangkan bagaimana suara cempreng itu berteriak di tengah kesunyian.

"Apasih!" Jerikco langsung mengumpulkan kesadaran karena kaget dengan suara cempreng Naomi.

"Mama pingsan tau. Sekarang bangun!" Mata Jerikco seketika terbuka lebar ketika mendengar perkataan adiknya tentang ibunda tercinta.

"Gimana bisa?.....Ini kan tengah malam kok pingsan. Pasti ulah Papa nih!" Jerikco langsung bangun tanpa mengenakan kaos dengan dada telanjang lalu buru- buru keluar kamar dan di ikuti Naomi dari belakang sambil tertawa puas dalam hati.

"Kok gelap?" tanya Jerikco karena seluruh ruangan gelap.

"Ya kan, biasa juga lampu dimatiin sama bibi kalau tidur," balas Naomi sambil berjalan menuju kamar kedua orang tuanya dan diikuti oleh Jerikco dengan langkah terburu-buru.

Sesampainya di pintu kamar kedua orangtuanya, Jerikco yang sudah tidak sabar ingin melihat keadaan ibunya langsung menyerobot masuk dan apa yang dia dapatkan sungguh menjengkelkan.

"Kata Naomi mama pingsan?" Tanya Jerikco sedikit kesal karena Naomi sudah mengganggu waktu tidurnya ditambah dengan melihat kedua orangtuanya yang lagi anteng disofa kamar.

Tak lama dari belakang Naomi membawa kue ulang tahun yang sebelumnya telah mereka siapkan. Barulah Jerikco mulai sadar dan terkekeh penuh haru.

"Happy birthday kak El......, panjang umur sehat selalu. Diberkati Tuhan dan tentunya semoga berjodoh dengan kakak cantik ditoko kue itu, heheee." Ucapan selamat ulang tahun dari Naomi hanya dibalas anggukan singkat dengan senyum tipis oleh Jerikco. Biarkan Naomi berkata sesukanya saja.

"Selamat ulang tahun sayang, Mama sama Papa selalu berdoa yang terbaik buat kamu sayang. Ingat hari ini kamu tepat 29 tahun lho, sayang! Satu permintaan Mama sama Papa, kami mau cucu boleh dong?" Ini lagi ucapan selamat ulang tahun yang lagi- lagi dibagian terakhir adalah hal yang diluar kendalinya Jerikco.

"Makasih untuk Mama dan Papa juga yang telah memberikan kasih sayang untuk El hingga saat ini. Cucunya nanti yah, Kan El belum menikah." balas Jerikco dengan kata- kata yang menurutnya masuk akal karena dia belum menikah bagaimana mau kasih cucu buat Papa Mama? Ada- ada saja.

"Untuk kamu adik durhaka sekaligus anak durhaka! Katanya tadi Mama pingsan kan aku jadi salah sangka sama Papa. Tapi makasih deh," kata Jerikco lalu memeluk adiknya sayang.

SERAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang