Part 14

11.1K 785 2
                                    

"Jer, gue nggak mau tau pokoknya lo harus cerita hal sebesar ini ke kita," desak Bima setelah mereka berempat tiba di apartemen Tomo.

"Iya bos. Pokoknya lo harus cerita. Gue selama kurang lebih empat bulan di Singapura kayaknya melewatkan banyak hal." tambah Tomo yang datang membawa minuman rendah alkohol buat mereka berempat lengkap dengan keripik kentang buatan ibunya.

"Ck iya!"

Axel yang tadinya cuek tapi sebenarnya ingin mendengar. Dia tidak akan memaksa sahabatnya itu untuk bercerita karena itu privasinya. Meskipun mereka sahabat tapi ada saat dimana mereka juga harus punya privasi tersendiri. Tetapi jika ingin terbuka maka itu lebih bagus seperti Jericko sekarang ini.

"So?"Tanya Bima tak sabaran.

"Gue tidurin cewek itu." ketiga orang itu langsung berhenti dari aktivitas masing- masing. Tomo dan Bima berhenti mengunyah keripik sedangkan Axel yang akan meminum minuman kaleng itupun berhenti.

"Karena itu mereka marah- marah nggak jelas? Padahal yang bersangkutan biasa aja tuh." jawab Bima enteng dan disetujui oleh Tomo dan Axel.

Jericko terkekeh.

"Masalahnya gue paksa dia, yang artinya gue.... perkosa." Ucap Jericko dan entah mengapa diakhir dari kalimatnya itu ada sebagian hatinya yang teremas.

"Whats wrong with you, dude? Memangnya Grita nggak memuaskan buat lo sampai harus dengan cara kasar ke cewek lain? Hei, gue pikir kalian sama- sama suka. Maksud gue.... lo sama cewek itu." Axel bisa tangkap apa masalahnya. Pantas saja teman-teman dari cewek itu marah besar waktu melihat sahabatnya ini.

Jericko cuma mendengus tidak suka waktu Mendengar nama perempuan sialan itu, semua gara-gara perempuan itu, jika saja dia sadar dari awal bahwa perempuan itu adalah iblis berwajah manusia maka dia tidak akan sudi berbagi ranjang. Bahkan perempuan itu dengan seenaknya memberikan....

Maaf saya tidak bisa melanjutkan kata-katanya, takut kasar. Heheee

Seketika otaknya jadi mau meledak.

"Gue pergokin dia di hotel lagi sama orang lain."

Axel menatap prihatin kesahabatnya itu. Sebenarnya dia sudah mengetahui kelakuan perempuan itu dari lama jadi dia tidak akan merasa kaget waktu mendengar cerita sahabatnya. Untuk melaporkan hal itu kepada sahabatnya juga ia rasa percuma karena Jericko sangat menikmati saat bersama Grita.

"Oh Men, kasihan sekali kisahmu. Dulu Yuri sekarang Grita." Bima menatap prihatin kesahabatnya ini "Jadi, karena itu lo lampiaskan ke cewek tadi?" Lanjutnya sambil mengambil keripik dan melepar masuk kedalam mulutnya.

Ck Yuri lagi. Bima pakai acara membuka luka lamanya membuat ia menatap tajam kearah sahabatnya itu.

"Lo pikir si Hesti juga cewek baik-baik?" Balas Jericko tak mau kalah. Sungguh pria itu sadar bahwa memang perjalanan cintanya adalah yang paling buruk diantara ketiga sahabatnya tapi jangan diperjelas juga.

"Hei, cewek gue cewek baik- baik ya."

"Lihat aja kedepannya." Tantang Jericko sinis dengan senyum misteriusnya.

Bima, lelaki itu mendengus tak suka pada Jericko. Kalau sudah soal adu mulut, Jericko adalah yang juaranya.

"Lo berdua kenapa jadi bahas kisah Bima sih." Axel sudah jengah, tadi bahas apa sampai berakhir kehubungan asmara Bima. Perasaan mereka lagi mengupas kisah Jericko.

"Btw, gue perhatiin cewek tadi kayaknya dia biasa aja tuh sama lo. Seperti kalian nggak punya masalah sebelumnya." lanjut axel yang berbicara sesuai fakta bahwa memang tadi Sera terlihat cuek kepada Jericko seperti mereka tidak punya masalah satu sama lain.

SERAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang