TWINS

1K 87 4
                                    

SEBELUM BACA, VOTENYA DULU YAA BIAR GAK LUPA

HEHE VOTE GRATIS KOK GAK BAYAR.

DAN SETELAH BACA JANGAN LUPA NINGGALIN KOMENTAR

THANKYOU !!





Mia dan Sean sedang sarapan bersama di dalam kamar hotel ketika suara bel berbunyi.

"Buka pintunya."

"Kau tidak lihat aku sedang makan?" Sahut Mia sambil mengangkat sandwichnya.

"Sama." Sahut Sean santai.

Mereka kembali melanjutkan sarapan mengabaikan suara bel yang terus menerus berbunyi.

Ponsel Mia dan Sean serentak berdering.

Mia dan Sean saling tatap.

"Singa?"

"Sepertinya begitu."

Sean dan Mia bangkit berdiri bersamaan dan langsung menuju pintu untuk membukakan pintu. Benar saja Sarah dan Samantha sedang berdiri di depan pintu dengan tatapan kesal.

"Kenapa lama sekali?" Tanya Samantha ketus.

"Ya Ibu pikir saja sendiri. Pengantin baru jam segini itu sedang melakukan apa? Menganggu saja." Sahut Mia asal.

Sarah dan Samantha menerobos masuk ke dalam kamar. "Ibu tidak mencium bau sperma. Kalian belum melakukannya?" Tanya Sarah yang diangguki oleh Samantha sambil mengendus-ngendus memastikan penciuman mereka.

Sean menahan tawanya dan membiarkan Mia yang meladeni kedua wanita singa itu. Sean yakin Mia memiliki jawaban yang tepat.

"Sudah Bu. Kami melakukannya di kamar mandi." Sahut Mia asal.

"Kau tidak berbohong?" Selidik Samantha.

"Tidak Bu, aku tidak berbohong. Apa masuk akal aku tidak melakukannya dengan Sean? Sean tidak akan tahan dengan pesonaku." Jelas Mia angkuh. Walaupun itu hanya kebohongan.

"Sebenarnya Mia yang tidak tahan dengan pesonaku bu. Sejak di gedung dia terus menggodaku." Sean tidak mau kalah. "Iya kan sayang?" Tanya Sean sambil merangkul pinggang gadis itu kemudian mencium pipinya.

"Sepertinya Sean mulai gila Bu. Ibu-ibu sekalian bisa keluar dari sini?" Tanya Sean sambil tersenyum manis mengusir dua wanita itu dengan halus. "Aku dan Sean akan melanjutkan kembali aktivitas kami."

"Sebentar." Tolak Sarah. "Duduk dulu. Kami mau membicarakan sesuatu."

Samantha menganggukkan kepalanya mengiyakan kata-kata Sarah.

Mia dan Sean serentak memutar bola matanya jengah dan langsung duduk sesuai permintaan Sarah.

Sarah dan Samantha juga duduk.

"Kami ada permintaan. Silahkan." Sarah mempersilahkan Samantha untuk berbicara.

Samantha berdehem. "Kami mau kalian memiliki anak kembar."

"Heh?!" Seru Mia dan Sean serentak.

"Bu, kita tidak bisa menentukan itu. Itu Tuhan yang menentukan. Kita hanya perlu menerima apa yang diberikan olehNya." Mia sepertinya tersambar petir.

Sean hanya menganggukkan kepalanya.

"Bisa!" Bantah Sarah.

"Betul! Asal kita berusaha dan gaya yang digunakan tepat." Tambah Samantha.

"Usaha dan gaya yang seperti apa Sam? Tolong jelaskan kepada pasangan bodoh ini. Aku yakin mereka tidak mengetahuinya." Ujar Sarah.

"Begini." Samantha bersiap-siap menjelaskan tutorial bagaimana mendapatkan anak kembar.

OUR SECOND WEDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang