LAST DAY AS A CEO

634 62 2
                                    

VOTE DULU SEBELUM BACA BIAR TIDAK LUPA (POKOKNYA TEGA KALAU RAJIN BACA TAPI GAMAU VOTE :'( HIKSS)

DAN SETELAH DIBACA JANGAN LUPA TINGGALIN KOMEN, SARAN DAN MASUKAN BIAR AUTHOR SEMAKIN SEMANGAT MENULIS

THANKYOU





"Selamat malam Leonardo." Sapa Mia setelah menerima panggilan dari Leonardo.

"Sedang sibuk? Aku mengganggu?"

"Tidak juga. Ada apa?" Tanya Mia.

"Kau sibuk besok malam?"

Mia pura-pura berpikir. "Tidak terlalu. Memangnya kenapa?"

"Aku ingin mengajakmu bertemu."

Mia membelalak kaget.

"Mia?"

"Iya. Maaf. Besok malam ya?"

"Iya. Kau ada waktu?"

"Aku tidak terlalu yakin. Aku akan menghubungimu besok siang. Bagaimana?"

"Baiklah. Aku tunggu. Kalau begitu aku tutup."

Mia langsung melempar asal ponselnya ke tempat tidur dan bergegas menuju kamar mandi dan kembali menggedor-gedornya.

"Sean!! Buka pintunya! Kau harus mendengar ini!" Seru Mia heboh.

Tidak ada jawaban. Pintu itu pun tidak terbuka.

Mia kembali menuju meja riasnya untuk melanjutkan night skincare routinenya yang sempat tertunda.

***

Mia yang sedang berbaring langsung bangun melihat pintu kamar mandi terbuka dan buru-buru turun menghampiri Sean dan langsung merangkul lengan pria itu. "Leonardo mengajakku bertemu besok malam."

"Lalu?"

"Kau harus senang! Rencana kita bisa saja berhasil!" Sahut Mia girang.

"Kau mau?"

"Mau apa?" Tanya Mia bingung.

Sean menjitak kepala gadis itu. "Ketemu Leonardo!" Sahutnya geram.

"Aku mau. Tapi aku belum mengiyakan. Aku harus meminta pendapatmu terlebih dahulu."

"Anak pintar." Sahut Sean tersenyum sambil mengacak-acak rambut Mia.

"Jadi menurutmu aku datang atau tidak?"

"Kau harus datang." Sahut Sean.

"Kalau begitu aku harus menyiapkan apa?" Tanya Mia antusias.

Sean kembali menjitak kepala gadis itu. "Bodoh! Leonardo belum tentu mengajakmu bertemu untuk tujuan kencan."

"Dia tidak punya alasan lain untuk mengajakku bertemu selain untuk kencan." Sahut Mia

"Bisa saja dia sudah tahu kalau kau adalah CEO. Dia mungkin mau menjalin hubungan kerja sama."

"Iya juga ya."

***

"Hari ini kita akan ke lapangan."

"Benarkah?" Tanya Mia antusias.

Sean sedikit terkejut. Dia mengira gadis itu akan menolak permintaannya. "Kau mau?" Tanya Sean bingung sambil tetap melajukan mobilnya.

Mia menganggukkan kepalanya heboh kemudian menyeruput bubble teanya. Bubble tea sogokan dari Sean karena Mia sempat menolak untuk berangkat ke kantor. Alasannya dia masih mengantuk.

OUR SECOND WEDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang