REASON

945 93 10
                                    

VOTE DULU SEBELUM BACA BIAR TIDAK LUPA

DAN SETELAH SELESAI MEMBACA JANGAN LUPA KOMEN YA

THANKYOU DAN SEMOGA SUKA

LOVE





Mia turun dari mobil dan dengan langkah cepat masuk ke dalam rumah tanpa mempedulikan Sean.

"Selamat sore, Nona." Sapa Ester sambil tersenyum kemudian membungkuk hormat dan tidak sengaja melihat sosok Sean saat dia kembali mengangkat kepalanya. "Tuan Sean?" Lirih Ester. "Apa yang dilak-"

Ester tidak jadi bertanya karena ternyata Mia sudah pergi meninggalkan ruang tamu dan langsung masuk ke dalam kamarnya.

"Kamar Mia di mana?" Tanya Sean tanpa basa-basi setelah masuk ke dalam ruang tamu.

Ester reflek menunjuk kamar Mia. "Di sana Tuan."

Sean hanya menganggukkan kepalanya dan langsung berjalan menuju kamar Sean.

Sean mendorong pintu kamar Mia yang ternyata tidak dikunci.

"Aku tidak mengizinkanmu masuk ke dalam kamarku."Ujar Mia menyadari Sean sudah berada di dalam kamarnya.

"Kau tidak mengunci pintunya. Artinya kau mengizinkanku masuk." Sahut Sean santai sambil menghempaskan tubuhnya di sofa.

Mia membuang nafas kasar kemudian menghampiri Sean dan langsung duduk di sebelah pria itu. "Jadi apa alasanmu membatalkan pernikahan kalian?" Tanya Mia yang sudah mulai terlihat santai seperti biasa.

"Aku tidak menyukai Prilly." Sahut Sean.

"Aku tahu soal itu. Alasan lainnya?" Tanya Mia penasaran.

"Kau mau aku mengatakan apa?" Sahut Sean.

Mia tidak menjawab, dia malah bangkit berdiri. "Aku mau mandi."

Dengan cepat, Sean menarik tangan gadis itu agar tidak jadi pergi.

Mia kembali duduk dan menatap aneh ke arah Sean.

Sean tersenyum. "Mandilah. Setelah itu kita bicara."

Mia memutar bola matanya jengah. "Hal tidak penting apa lagi sekarang?"

Sean hanya tertawa.

***

Mia keluar dari kamar mandi dan menemuka Sean sudah berbaring di atas tempat tidurnya dan terlihat sibuk dengan ipadnya.

"Gara-gara kau aku harus meninggalkan pekerjaanku." Ujar Sean menyadari Mia melihat ke arahnya.

"Heh! Aku tidak menyuruhmu datang ke sini!" Sahut Mia tidak terima.

Sean meletakkan ipadnya dan menepuk-nepuk bagian ranjang di sebelahnya untuk menyuruh Mia duduk.

Mia tidak menggubris. Dia malah berjalan untuk mengambil hair dryernya dan mulai mengeringkan rambutnya.

Sean turun dari tempat tidur dan menghampiri Mia yang duduk di kursi meja riasnya. "Kau tidak penasaran apa yang ingin kubicarakan?" Tanya Sean mengambil tempat duduk di atas meja rias Mia.

Mia menggelengkan kepalanya. "Pasti tidak penting."

"Sini aku bantu." Sean mengambil alih hair dryer dari tangan Mia kemudian memposisikan tubuh Mia tepat di hadapannya di antara kedua kakinya. Mulai mengeringkan rambut gadis itu yang berantakan dan basah. Membuat Sean diam-diam menelan ludahnya.

Mia tidak menolak. "Bagus. Kau harus tahu diri. Kau menumpang di rumahku, jadi kau harus melakukan sesuatu."

"Jadi apa imbalanku karena kau sering menginap di apartemenku?" Tanya Sean.

OUR SECOND WEDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang