STOLE HER KISS

792 71 3
                                    

VOTE DULU SEBELUM MEMBACA, BIAR TIDAK LUPA

DAN SETELAH MEMBACA, JANGAN LUPA NINGGALIN KOMEN BIAR RAME 

SELAMAT MEMBACA, SEMOGA SUKA



"Aku tidak peduli kau masih menyukainya atau tidak. Tapi sekarang dia istriku. Aku berhak dan bertanggung jawab penuh terhadapnya. Jadi jangan main-main denganku."

Drake tersenyum sinis. "Aku memang masih menyukainya. Aku tidak perlu menyembunyikan hal itu."

"Aku tidak melarangmu menyukainya, karena itu hakmu. Tapi kau harus ingat, dia perempuan yang sudah bersuami." Sahut Sean datar.

Drake kembali tersenyum sinis . "Kau dan aku menyukai perempuan yang sama. Dan aku yakin kau tidak buta untuk bisa melihat kalau perempuan itu tidak mencintaimu sama sekali. Kau hanya beruntung karena kau yang dipilih Ibu untuk dijodohkan dengannya."

Sean mencoba terlihat santai. Walaupun saat ini dia ingin sekali meretakkan rahang adik kandungnya itu.

"Kau masih berusaha untuk membuat dia mencintaimu. Sebenarnya kita sama. Tidak memiliki tempat istimewa di hati perempuan itu. Seharusnya kau berhati-hati pada Leonardo saja. Sepertinya saat ini dia yang mengambil  lebih banyak tempat."

"Ini tidak ada hubungannya dengan Leonardo. Aku sedang memperingatimu." Sahut Sean yang langsung pergi.

Drake kembali tersenyum sinis dan berjalan menuju tempat tidurnya.

***

"Kau sudah membuat rencana kita berantakan lagi." Ujar Mia melihat Sean masuk ke dalam kamar.

"Apa kau memang sangat suka mencari masalah?" Sahut Sean.

"Kau yang membuat masalah, Sean." Sahut Mia tidak terima sambil meletakkan ponselnya. "Tadi aku sedang mencoba bernegosiasi dengan Drake tapi kau malah datang menganggu."

Sean tersenyum sinis. "Negosiasi katamu? Dia hampir menciummu."

"Apa pedulimu?" Sahut Mia ketus.

"Aku tidak peduli kalau kalian melakukannya di luar. Tapi jangan di sini. Bagaimana kalau Ibu atau Ayah melihat kalian?" Sean menghampiri Mia yang berada di atas tempat tidur dan duduk di sisi ranjang.

"Kau mengkhwatirkan hal-hal yang tidak seharusnya dikhawatirkan. Drake tidak akan berani menciumku. Dia hanya menggertak saja, mencoba menakut-nakutiku." Sahut Mia.

"Drake benar-benar tidak bisa kita libatkan." Ujar Sean datar.

"Heh! Jangan main-main Sean. Otakku sudah malas berpikir mencari cara lain. Kita coba dulu cara yang ini." Bantah Mia.

"Otakmu perlu direhabilitasi." Sahut Sean singkat.

"Whatever!"

"Ayo tidur. Aku mengantuk." Sean tidak ingin lanjut berdebat.

"Sean?"

"Hmm."

"Sean?"

"Apa?!" Seru Sean geram.

Mia malah tertawa. "Sudah berapa perempuan yang kau tiduri di sini?"

"Ibu tidak akan membiarkan kami berbuat mesum di mansion. Makanya aku mencari apartemenku sendiri." Sahut Sean asal.

"Kau meniduri perempuan di apartemenmu?" Tanya Mia sambil membelalak matanya kaget. Siap-siap meledak. "Kau lupa perjanjian kita?!"

"Aku sudah tidak peduli dengan perjanjian bodoh itu." Sahut Sean santai.

OUR SECOND WEDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang