LET'S GET MARRIED

1.3K 98 13
                                    

VOTE DULU SEBELUM BACA YAA BIAR GAK LUPA

DAN SELESAI BACA JANGAN LUPA NINGGALIN KOMEN

THANKYOU DAN SEMOGA SUKA

LOVE





"Kau membiarkan Drake menemui Mia?" Tanya Sean setelah Irene menerima panggilannya. Kini dia dan Andrew sudah berada di halaman belakang.

"Maafkan aku. Aku tidak bisa mencegahnya." Sahut Irene merasa bersalah.

"Aku sudah memintamu mencegahnya, tapi kau malah membiarkannya datang ke sini?" Tanya Sean.

"Aku benar-benar minta maaf Sean." Irene semakin merasa bersalah. "Terjadi sesuatu?" Irene mulai khawatir. "Aku ke sana sekarang. Bisa kau kirim alamatnya? Drake tidak memberitahuku."

Sean mengernyitkan dahinya bingung. "Kau di Spanyol?"

"Karena aku tidak bisa mencegah Drake, akhirnya aku minta ikut saja." Sahut Irene berharap Sean tidak semakin menyalahkannya karena keputusan mendadaknya itu.

Sean membuang nafasnya kasar. Masalah hatinya dengan Mia saja belum menemukan titik terang. Dan sekarang dia harus mengurus masalah hati orang lain. "Aku akan mengirim alamatnya sekarang." Sean langsung memutuskan panggilan itu dan mengirim alamat rumah Mia.

Irene harus datang sendiri untuk merebut Drake dari Mia. Sean tidak ingin terlibat. Dia hanya perlu memberikan petunjuk kepada gadis bodoh itu. Entahlah, lingkungan Sean dipenuhi dengan gadis-gadis bodoh. yang satu terlalu bodoh untuk menyadari perasaannya dan yang satu lagi terlalu bodoh untuk mengungkapkan perasaan. Apa itu artinya Sean juga bodoh?

"Kau yakin mau bekerja di perusahaan Foster?" Tanya Sean kepada Andrew.

"Yakin Tuan." Sahut Andrew sambil tersenyum. "Kalau gajinya memang lima kali lipat dari gaji saya sekarang."

"Selama kau menjadi asisten Mia, gadis itu pernah mengeluh atau memarahimu?" Selidik Sean.

"Sejauh ini tidak Tuan. Aku selalu menuruti semua kemauan Nona Mia." Sahut Andrew. "Tapi itu hanya sekitar 3 hari. Nona Mia sering minta izin untuk tidak masuk kantor." Jelas Andrew.

"Oke. Kau ikut ke London. Kau akan jadi asistenku."

"Baik Tuan." Sahut Andrew sedikit kecewa. Di Spanyol dia bekerja sebagai asisten, dan di London dia tetap akan menjadi asisten? Andrew membuang nafasnya kasar. Setidaknya gajinya sekarang lebih besar.

"Kau sudah berkeluarga? Punya anak?" Tanya Sean.

"Saya sudah menikah dan memiliki 1 orang putri Tuan." Sahut Andrew sopan.

"Istrimu bekerja?"

"Tidak Tuan. Dia hanya seorang ibu rumah tangga." Sahut Andrew.

"Kau bisa membawa mereka ke London. Ada apartemen khusus pegawai. Kalian bisa menggunakannya." Jelas Sean.

Andrew membelalak matanya karena tidak percaya dengan apa yang dikatakan Sean. "Benarkah Tuan?"

Sean menganggukkan kepalanya. "Selesaikan semua urusanmu. Dalam waktu 3 hari kau sudah harus ada di London."

Andrew menganggukkan kepalanya dan tidak bisa menutupi rasa senangnya. "Baik Tuan. Terima kasih banyak."

"Kau bisa pulang sekarang."

"Saya permisi Tuan."

***

Andrew berjalan menuju pintu keluar rumah Mia dan mendapati gadis itu sedang berbincang-bincang dengan pria yang terakhir datang.

OUR SECOND WEDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang