VOTE DULU SEBELUM MULAI MEMBACA BIAR TIDAK LUPA
DAN SETELAH SELESAI MEMBACA JANGAN LUPA NINGGALIN KOMEN
THANKYOU DAN SEMOGA SUKA YAAA
LOVE
Sean terkejut mendapati Prilly sedang berdiri di depan pintu apartemennya.
"Aku sudah menunggumu selama berjam-jam di sini. Ponselmu juga tidak aktif. Kau kemana saja jam segini baru pulang?"
"Maaf, tapi kau bisa pulang saja?" Sahut Sean dengan wajah tidak sedap dipandang.
Prilly menganga. "Dan sekarang kau mengusirku? Ini sudah tengah malam, kau tega menyuruhku pulang?"
Sean menghembuskan nafasnya kasar. "Baiklah. Masuk. Kita juga perlu bicara."
Harusnya Prilly senang karena sepertinya Sean akan mengizinkannya untuk menginap, tapi entah mengapa Prilly malah merasa akan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan.
Sean masuk ke dalam apartemennya dan disusul oleh Prilly.
Sean menghempaskan tubuhnya di sofa.
Prilly menghampirinya. "Kau tampak kacau. Apa yang terjadi?" Tanya Prilly lembut.
"Mia pergi. Dan aku tidak tahu dia pergi kemana." Sahut Sean tampak frustasi.
Prilly mengepalkan kedua tangannya. Emosinya seketika tersulut mendengar lagi-lagi nama Mia muncul di antara mereka berdua. "Mia lagi! Mia lagi!" Serunya geram.
Sean hanya menatap Prilly datar.
"Kita akan menikah. Kau bisa berhenti membawa-bawa Mia dalam hubungan kita? Aku muak!" Lanjut Prilly yang semakin terlihat geram.
"Aku sudah mengatakan kalau kau dan Mia berbeda. Posisimu tidak sama dengan Mia. Aku sudah memintamu untuk mengerti hal itu. Kau tidak bisa memintaku untuk menjauhi Mia." Sahut Sean tegas dan datar.
Prilly semakin terlihat kesal. "Kita akan menikah. Aku akan menjadi istrimu. Sudah seharusnya Mia yang mengerti hal itu. Bukan aku yang harus mengerti hubungan kalian yang aneh itu. Tidak ada wanita yang mau diperlakukan seperti ini. semua wanita ingin diprioritaskan oleh pasangannya. Termasuk aku."
"Jadi apa maumu?" Tanya Sean mencoba terlihat santai.
"Aku mau kau berhenti memperdulikan Mia." Sahut Prilly mulai menenangkan diri.
"Itu tidak akan terjadi, Prilly." Ujar Sean datar.
Prilly mulai kewalahan. Sepertinya dia harus mengancam Sean agar pria itu sadar. "Baiklah. Aku tidak mau diperlakukan seperti ini. Aku akan memberimu dua pilihan. Kau mau tetap peduli pada gadis itu atau menikah denganku? Kau hanya bisa memilih satu." Prilly bersorak dalam hati karena menemukan cara dalam waktu cepat. Dia yakin Sean tidak bisa mengelak lagi. Prilly akan menang. Sean akan menjadi miliknya seutuhnya.
"Baiklah. Kau yang memintaku untuk memilih. Itu bagus, semuanya bisa menjadi lebih mudah." Sahut Sean santai.
Prilly menunggu dengan jantung yang berdebar-debar.
"Jelas aku akan memilih Mia." Lanjut Sean dengan mantap.
Prilly shock. Ini diluar dugaannya. Bukan seperti ini yang diinginkannya. Dia tidak menyangka Sean akan benar-benar memilih gadis itu. Sepenting itukah Mia bagi Sean sampai pria itu berani mengabaikan pernikahan mereka?
"Sean?" Lirih Prilly masih terlihat shock.
"Sekarang semuanya sudah jelas. Kau bisa mencari pria lain yang bisa memenuhi keinginanmu. Karena aku tidak bisa."
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR SECOND WEDDING
RomanceSTART : 19 OKTOBER 2020 SEAN DAN MIA ADALAH DUA MANUSIA YANG TIDAK PERNAH AKUR. KEDUANYA SUDAH SALING MENGENAL SEJAK MEREKA MASIH DUDUK DI BANGKU SEKOLAH DASAR. IBU MEREKA ADALAH SEPASANG SAHABAT YANG PADA AKHIRNYA BERPIKIR UNTUK MENJODOHKAN MEREKA...