BARBEQUE

582 54 3
                                    

SEBELUM BACA VOTE DULU YAA BIAR TIDAK LUPA

DAN SELESAI BACA JANGAN LUPA KOMEN

THANKYOU !



"Semalam aku melihatmu bersama Leonardo." Drake mensejajarkan langkahnya dengan langkah Mia.

Kedua adik Sean yang lain mempercepat langkah mereka meninggalkan ketiga orang itu.

Sean diam saja membiarkan Drake.

"Oh itu urusan bisnis." Sahut Mia singkat.

Drake tersenyum sinis. "Jaman semakin maju, urusan bisnis sudah melibatkan sentuhan fisik."

"Apa maksudmu?" Tanya Mia untuk sekedar basa-basi. Bukankah tujuan utama mereka adalah membuatnya ketahuan berselingkuh? Jadi Mia tidak perlu ambil pusing. Mungkin ini sudah memasuki tahap awal.

"Aku hanya tidak menyangka seorang Sean di bodohi oleh perempuan sepertimu." Sahut Drake sinis.

Mia tidak masalah jika di tuduh berselingkuh, karena memang itu tujuan awal mereka. Tapi Mia tidak terima dengan kata-kata Drake. Perempuan seperti apa maksud laki-laki brengsek ini?

"Jaga mulutmu Drake!" Bentak Sean.

"Itu kenyataan Sean!" Balas Drake. "Kau bodoh mau menjadikan perempuan ini sebagai istrimu."

Mia tidak bisa menahan amarahnya. Dengan langkah cepat Mia meraih gelas berisi air di atas meja dan langsung menyiramkannya ke wajah Drake. "Jaga mulutmu sialan!"

Drake mengepalkan lengannya.

"Drake, lebih baik kau pulang sekarang sebelum aku mematahkan lehermu." Ancam Sean bersungguh-sungguh.

Mia masih diam walaupun dia masih sangat ingin menenggelamkan pria brengsek itu.

"Aku memang sudah sangat ingin pulang." Sahut Drake dingin dan datar kemudian langsung berbalik menuju pintu keluar mansion.

Sean membuang nafasnya kasar kemudian meraih tangan Mia.

"Lepaskan!" Bentak Mia sambil menghempaskan tangan Sean.

Sean kembali meraih tangan gadis itu. Kali ini sedikit memaksa.

"Bi, kamar kami di mana?" Tanya Sean melihat seorang pelayan lewat.

Mia masih meronta ingin melepaskan tangannya.

"Kamar depan ini adalah kamar utamanya Tuan, kamar itu yang merupakan kamar Tuan dan Nyonya." Sahut pelayan itu sambil membungkuk hormat dan pura-pura tidak melihat Mia yang berusaha melepaskan tangan Sean dari tangannya.

Sean menarik paksa tangan Mia dan menyeretnya masuk ke dalam kamar yang dimaksud pelayan.

"Sean! Lepaskan!" Seru Mia berusaha melepaskan tangan Sean dari tangannya.

Sean mengabaikan protes gadis itu. Dia tetap menarik tangan gadis itu sampai akhirnya mereka masuk ke dalam kamar. Sean langsung mengunci pintu dan melepaskan tangan Mia.

Keduanya diam. Baik Mia dan Sean mereka sama-sama tidak tahu harus mengatakan apa.

Perlahan Sean meraih tubuh gadis itu dan memeluknya.

Tidak ada penolakan dari Mia.

Sean masih tidak bersuara. Dia masih memeluk tubuh gadis itu sambil menempelkan wajahnya dipuncak kepala gadis itu.

"Aku membenci Drake." Lirih Mia.

"Dulu Drake sangat menggilaimu."

"Waktu itu dia masih Drake yang manis, bukan Drake yang menyebalkan seperti sekarang." Sahut Mia yang kemudian melepaskan diri dari pelukan Sean.

OUR SECOND WEDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang