DINNER

583 57 2
                                    

YUKK SEBELUM BACA DI VOTE DULU YAA BIAR TIDAK LUPA HEHE

BANYAK VOTE, AUTHOR SEMANGAT NULIS.

DAN JANGAN LUPA SELESAI BACA, HARUS MENINGGALKAN KOMENTAR, SARAN DAN MASUKKAN BIAR KEDEPANNYA AUTHOR LEBIH BAGUS LAGI MENULISNYA HEHEH

THANKYOU GUYZZ



Mia dan Leonardo sudah selesai menyantap makan malam mereka. Leonardo masih ingin berlama-lama dengan gadis itu. Dia belum ada niat mengantar gadis itu pulang.

"Mia?"

"Ya?"

"Aku perhatikan dari tadi kau terlihat tidak nyaman. Ada apa?" Tanya Leonardo lembut sambil mengelus punggung tangan Mia.

Dengan cepat Mia menggelengkan kepalanya kemudian mencoba tersenyum. "Tidak apa-apa Leonardo."

"Kau yakin?" Leonardo memastikan.

Mia menganggukkan kepalanya kemudian kembali tersenyum. "Tapi sebenarnya aku ingin menanyakan sesuatu."

"Apa itu?" Sahut Leonardo santai.

"Kenapa kau berbohong soal kontrak kerja sama?" Tanya Mia sedikit merasa tidak enak hati menanyakan itu.

"Jadi aku harus mengatakan niatku yang sebenarnya di depan Ibu dan mertuamu?" Sahut Leonardo tanpa melepaskan tangannya dari punggung tangan Mia.

Mia semakin bingung.

"Niatku mengajakmu bertemu untuk kencan. Aku tidak mungkin mengatakannya di depan mereka." Jelas Leonardo.

Mia semakin bingung. "Kau kan tahu aku sudah menikah."

Leonardo tertawa. "Karina sudah memberitahuku semuanya."

"Karina?" Tanya Mia heran.

Leonardo menganggukkan kepalanya. "Karina tahu kalau aku masih menginginkanmu, jadi saat di tahu soal masalah pernikahan pura-pura kalian dia langsung menghubungiku." Jelas Leonardo.

"Apa hubunganmu dengan Karina?" Tanya Mia.

"Dia sepupuku."

Mia hanya ber O ria. "Oh iya, masalah ini jangan sampai diketahui oleh orangtua kami ya. Kami masih belum siap." Pinta Mia.

Leonardo menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. "Aku bisa membantu kalian menyelesaikan misi rahasia kalian."

"Ya?" Sahut Mia bingung.

"Anggap saja kau berselingkuh denganku. Seperti skenario yang sudah kalian rencanakan." Jelas Leonardo.

"Karina juga memberitahumu mengenai hal itu?" Tanya Mia hampir tidak percaya. "Dasar mulut bocor." Gumamnya dalam hati.

Leonardo kembali menganggukkan kepalanya.

Mia membuang nafasnya kasar.

"Jadi bagaimana?" Tanya Leonardo.

"Bagaimana apanya?" Tanya Mia pura-pura tidak mengerti.

Leonardo kembali tersenyum. "Aku bersedia menjadi bagian dari skenario kalian. Hitung-hitung sebagai pendekatan awalku denganmu secara resmi."

Mia terkejut dan bingung.

Leonardo kemudian menggenggam keduanya tangan gadis itu. "Aku sudah lama menyukaimu, tapi kau selalu menghindar. Bahkan setelah kau menikah pun aku masih menaruh harapan untuk itu. Dan setelah aku tahu kebenarannya, aku akhirnya benar-benar memberanikan diri. Aku tidak mau kehilangan kesempatan lagi. Kau mau menjalin hubungan serius denganku?" Leonardo menatap Mia dengan tatapan bersungguh-sungguh memohon.

OUR SECOND WEDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang