MIA CRYING

755 80 10
                                    

VOTE DULU SEBELUM BACA YA BIAR GAK LUPA

DAN SELESAI BACA JANGAN LUPA TINGGALIN KOMEN

THANKYOU AND HAPPY READING !



Mia perlahan membuka matanya dan melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 11 malam. Sudah 3 jam dia tertidur di kamar Sean. Dia langsung bangkit berdiri dan berjalan keluar dari dalam kamar Sean.

"Mengenai foto-foto di atas tempat tidur, sebenarnya tadi aku ingin membuangnya tapi kau terlanjur datang." Ujar Sean melihat Mia keluar dari dalam kamarnya.

"Aku tidak peduli. Aku pulang." Mia langsung berlalu dari hadapan Sean menuju pintu keluar.

Sean sedikit terkejut karena Mia tidak minta di antar pulang. Terlebih mobil gadis itu sudah dibawa Drake yang artinya Mia akan naik taksi sendiri.

"Mia!" Seru Sean menghentikan langkah Mia.

Mia berbalik menghadap Sean tapi tidak beranjak dari tempatnya berdiri.

"Aku harap kau bisa menjaga perasaan Prilly. Kami akan menikah. Aku tidak mau kau memperlakukannya seperti tadi." Ujar Sean menatap datar ke arah Mia.

"Ada lagi?" Sahut Mia santai.

"Kau yakin akan menikah dengan Drake? Orang-orang sudah tahu kalau kau pernah menikah. Dan kalau kau menikah lagi dengan Drake itu artinya tidak tertutup kemungkinan kau akan gagal menikah sebanyak dua kali."

"Itu bukan urusanmu." Sahut Mia datar yang kembali membalikkan badannya dan kembali berjalan meninggalkan Sean.

"Kau pulang sendiri?"

"Itu juga bukan urusanmu." Sahut Mia yang sudah akan keluar dari pintu.

"Mia!" Seru Sean geram. "Aku mau bicara sebentar."

Mia kembali menghentikan langkahnya dan langsung membalikkan badan. "5 menit."

"Kenapa sekarang kau berbeda?" Tanya Sean.

"Pikir saja sendiri." Sahut Mia ketus masih berdiri di ambang pintu.

"Karena aku mau menikah?" Tebak Sean penuh percaya diri.

"Aku tidak masalah kalau kau menikah. Aku hanya tidak suka kau mengabaikanku karena perempuan itu." Sahut Mia jujur.

Sean tertawa. "Kau cemburu?"

"Kau terlalu banyak bermimpi!" Balas Mia dengan tatapan datar.

"Prilly akan menjadi istriku. Sudah seharusnya aku memperlakukannya dengan baik melebihi perlakukanku padamu." Jelas Sean.

"Oke. Kalau begitu jangan heran kalau aku terlihat berbeda. Karena kau juga sudah berbeda. Kau berubah." Sahut Mia mencoba terlihat santai walaupun saat ini dia sangat ingin menangis. "Perjanjian bodoh di antara kita berakhir hari ini. Aku pulang." Mia melangkah keluar dari pintu dengan langkah cepat. Air matanya sudah mulai jatuh. Dia tidak mau Sean melihatnya menangis hanya karena masalah konyol yaitu di abaikan Sean.

"Mia!" Seru Sean sambil bangkit berdiri dan mengejar Mia. "Ini sudah malam. Aku akan mengantarmu!"

Sean terlambat. Mia sudah masuk ke dalam lift.

Sean membuang nafasnya kasar dan kembali masuk ke dalam apartemennya dan langsung menuju kamarnya.

Menatap foto-foto dirinya dan Mia yang masih berada di atas tempat tidur. Seulas senyum muncul di bibirnya. Gadis di foto itulah yang membuat hidupnya penuh warna dan penuh tantangan. Setidaknya hingga saat ini. Sean tidak yakin bagaimana besok.

OUR SECOND WEDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang