DRAKE X SEAN

619 71 3
                                    

SEBELUM BACA VOTE DULU YA BIAR TIDAK LUPA

DAN SELESAI MEMBACA JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR

SEMAKIN RAME SEMAKIN CEPAT UP!

THANKYOU.

FYI, AKU MULAI MENULIS CERITA INI TANGGAL 19 OKTOBER 2020, DAN SEKARANG TANGGAL 25. ITU ARTINYA 22 BAB AKU SELESAIKAN DALAM WAKTU 6 HARI. MANTAP GAK TUH?

JADI BIAR MAKIN SEMANGAT, KALIAN JUGA HARUS RAJIN-RAJIN VOTE DAN KOMEN YAA

SEKALIAN DI SHARE JUGA BOLEH BANGET, BIAR CEPAT RAME!!




"Mia! Sean!"

Mia dan Sean terpaksa meniadakan niat mereka untuk ke kamar melihat Sarah dan Samantha menghampiri mereka. "Kalian mau kemana? Acara belum selesai." Tanya Sarah.

"Kami tidak kemana-mana Bu." Sahut Sean malas.

"Mari duduk dulu." Samantha mengabaikan Mia yang hendak protes. "Mia, tidak ada komentar."

Mia memutar bola matanya jengah dan ikut duduk bergabung dengan Sarah dan Samantha.

Sean mengikut.

"Kami sudah membicarakan hal ini, dan kedua ayah kalian setuju. Mereka tidak keberatan sama sekali. Jadi kaliana tidak punya alasan untuk menolak."

Mia dan Sean mulai was-was. Pasti ada hal konyol lagi yang harus mereka lakukan.

"Kalian akan berangkat ke Maldives besok!" Seru Samantha girang.

Mia dan Sean serentak mengernyitkan dahi.

"Kalian butuh liburan berdua." Sambung Sarah sambil tersenyum senang.

"Dengan kata lain bulan madu." Tambah Samantha.

"Bu! Itu benar-benar tidak perlu!" Tolak Mia terang-terangan. "Kami bisa bercinta di apartemen atau di hotel. Kami tidak perlu jauh-jauh ke Maldives hanya untuk bercinta. Itu benar-benar norak! It's so 1950!"

"Eh! Siapa bilang itu norak?" Bantah Sarah. "Justru untuk mendapatkan anak kembar, kalian harus melakukannya di tempat seperti itu. Agar kalian bisa enjoy dan terbebas dari gangguan."

"Bu, benar kata Mia. Itu benar-benar tidak perlu." Sean yang sedari tadi diam akhirnya angkat bicara. Dia tahu Mia tidak menyukai hal itu.

"Kalian tidak bisa membantah." Sahut Sarah. "Kami sudah mempersiapkan semuanya, kalian hanya perlu berangkat besok."

Mia membuang nafasnya kasar sambil bangkit berdiri. "Aku mau tidur."

"Kalian memang harus istirahat." Ujar Samantha sambil tersenyum mengabaikan wajah masam Mia dan Sean. "Kami akan memanggil kalian kalau semua tamu sudah datang."

Mia sudah tidak ingin menyahut omongan ibunya. Tidak ada gunanya berkomentar. Dia langsung berjalan menuju kamar utama mansion itu.

Melihat hal itu, Sean juga bangkit berdiri untuk menyusul Mia. "Mia tidak menyukai lingerie. Kalian tidak perlu menyiapkan itu." Ujar Sean sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah dua wanita itu.

Sarah dan Samantha terkekeh geli.

***

"Sean, ayo cari cara biar kita tidak perlu ke Maldives." Rengek Mia.

Sean merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. "Katanya mau tidur, kenapa malah bahas Maldives?"

"Sean, aku serius!" Mia mulai terlihat kesal.

OUR SECOND WEDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang