CRISPY CHICKEN

981 90 7
                                    

SEBELUM BACA, VOTENYA DULU YA BIAR TIDAK LUPA HEHEH

VOTE GAK BAYAR KOK GAESS 


Mia dan Sean sedang makan malam di apartemen Sean ketika bel apartemen pria itu berbunyi.

"Buka pintunya." Perintah Sean.

"Kau saja." Tolak Mia.

"Kembalikan kulit ayamku." Ancam Sean.

Mia mengerucutkan bibirnya sambil turun dari kursinya dan membukakakan pintu. Ternyata Aline.

Mia membiarkan Aline masuk.

"Selamat malam sayang." Sapa Aline sambil menghampiri Sean dan mencium pipi pria itu.

Seperti biasa Mia ogah menyaksikan kemesraan dua makhluk itu. Dia kembali menyibukkan dirinya dengan kulit ayam yang sudah menumpuk di piringnya.

"Aline? Kenapa kau tidak minta di jemput?" Sean berbasa-basi.

"Aku tidak mau merepotkanmu." Sahut Aline dengan suara yang dibuat selembut mungkin. Aline langsung duduk di kursi di sebelah kanan Sean. Membuat Sean berada di antara Aline dan Mia.

"Kau sudah makan?" Tanya Sean kembali berbasa-basi.

Aline melihat tumpukan makanan yang ada di atas meja. Dia memang belum makan tapi selera makannya hilang entah kemana melihat tumpukan daging ayam yang sudah polos tanpa kulit. Aline kemudian memindahkan pandangannya pada piring Mia. Dan ya kulit-kulit ayam itu ada di sana.

"Aku sedang tidak berselera makan ayam. Kita bisa makan malam di luar?" Rajuk Aline. "Sudah lama kita tidak makan malam berdua."

"Tidak bisa!" Seru Mia sebelum Sean mengiyakan keinginan Aline.

Aline dan Sean serentak menatap gadis itu meminta penjelasan.

"Lusa aku dan Sean akan menikah. Apa kata orang kalau kalian pergi makan berdua? Kalau kalian mau pernikahan pura-pura itu berhasil ya kalian harus menahan diri dulu." Jelas Mia sambil mengunyah kulit ayamnya yang garing. "Kau mau pernikahan pura-pura itu batal kemudian Sean jadi gelandangan? Kau masih mau menjadi pacarnya kalau dia sudah jatuh miskin?" Tanya Mia pada Aline.

Aline terdiam. Walaupun Mia terlalu jujur mengatkannya tapi gadis itu benar. "Ya sudah kamu ikut saja."

"Heh!? Kau yakin? Kau tidak akan sanggup membayar waktuku yang terbuang sia-sia karena menemani kalian makan malam." Sahut Mia sengit.

Sean hanya diam saja. Melihat Mia sudah sibuk dengan celotehnya, perlahan pria itu mengambil kulit ayam yang ada di piring Mia.

"Aww!" Rintih Sean merasakan kupingnya panas. Mia menjewernya karena kembali ketahuan mencuri kulit ayamnya. Sean kembali meletakkan kulit ayam itu di tempatnya semula.

"Kau pesan saja makananmu lalu makan di sini." Saran Mia yang diangguki Sean.

Kalau saja alasan yang dijelaskan Mia tidak masuk akal, Aline akan dengan senang hati memaksa Sean. Tapi alasan Mia memang cukup akurat. "Baiklah. Kau bisa memesan makananku?"

"Heh! Kau lupa aku siapa?" Sahut Mia tidak terima Aline memintanya memesan makanan. Yang benar saja? Seorang Mia diperintah? Itu tidak ada dalam kitab kehidupannya. Apa lagi orang itu adalah Aline. Wanita benalu yang hanya bisa bertahan hidup karena menguras kantong Sean. "Aku calon istri pacarmu. Kau jangan macam-macam!" Lanjut Mia semakin sengit. Dia benar-benar kesal karena Aline berani menyuruhnya. Dia membanting sendok dan garpunya di atas meja. Seketika meja makan menjadi berantakan. Tanpa mempedulikan meja yang berantakan, Mia langsung pergi dan masuk ke dalam kamar Sean.

OUR SECOND WEDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang