Fun cuts

8.3K 788 262
                                        

Putar lagu di mulmed

Saat itu, setelah bersusah payah melewati kegelapan panjang, di pekatnya malam, aku berhasil menemukan secercah cahaya. Aku berlari kegirangan. Tapi sedetik kemudian senyumku lenyap setelah kudapati ternyata cahaya itu kamu.

 Tapi sedetik kemudian senyumku lenyap setelah kudapati ternyata cahaya itu kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—————————————

“Tentu saja.”

Dua kata itu berhasil membuat Ola melotot, dengan bibir sedikit terbuka. Sedetik kemudian ia menatap horor ke arah lelaki di depannya, yang juga sedang menatapnya dengan ekspresi menyebalkan.

Bisa–bisanya Rafa melakukan sesuatu seenak jidatnya, dulu saja lelaki itu ogah tidur seranjang, dan sekarang apa?

“Gak bisa, kamu masih ingat siapa di antara kita yang minta pisah ranjang?" tanya Ola, sembari mengingat kembali malam pertama mereka yang sungguh mengenaskan.

Rafa kembali mengingat kilas balik perdebatannya dengan Ola malam itu."Aku.”

“Terus kenapa sekarang berubah pikiran?”

“Tidak ada alasan.”

Jawaban santai Rafa berhasil membuat Ola ingin sekali mencekik lelaki itu. “Dasar Majnun, pokoknya gak bisa, kita gak boleh tidur seranjang!”

“Kenapa? Kau takut atau kau ...?” tanya Rafa pelan, Ola dapat melihat bagaiamana senyum menjengkelkan milik lelaki itu, sengaja mengejeknya.

“Apa?” potong Ola cepat, menatap Rafa galak.

“Gugup berbagi ranjang denganku?”

“Heh gugup? Memang kamu siapa?” Ola bukan main terkejut, bisa–bisanya ia gugup? Gak mungkin!

“Suamimu Ola.”

Ola memejamkan matanya, mengatur napasnya, mencoba mengontrol emosinya yang mungkin sebentar lagi akan meledak. “Gak usah bacot, oke baik, akanku buktikan bahwa aku sama sekali tidak gugup, with you is hell, Rafa!” ujar Ola, menatap Rafa semakin tajam. Lalu dengan sedikit kesal ia menggeserkan tubuhnya agar sedikit ke tepi, menarik selimut hingga sampai menutupi leher dan bagian terpenting adalah memugungi Rafa.

Rafa hampir saja menghamburkan tawanya, jika saja ia tidak bisa menahan. Ada apa dengannya malam ini? Kenapa suasana kali ini terlihat menyenangkan. Lelaki itu mengedik bahunya, lalu segera naik ke ranjang menyusul Ola.

“Jangan gugup, Ola. Aku tau kalau aku ini menarik, jadi kontrol perasaanmu.” bisik Rafa, sengaja membuat Ola agar bertambah murka.

“Suami sialan!” umpat perempuan itu kesal.

Tanpa sadar Rafa menyungging senyum, kemudian berbalik badan, memugungi Ola. Di tengah–tengah kasur ada bantal guling sebagai pemisah.

Lima menit kemudian Rafa dapat merasakan gerakan tubuh Ola yang gersak–gersuk, dan itu berhasil menganggu tidurnya.

I'm With Rafa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang