(Please putar lagu di mulmed)
Terima kasih sudah bertahan.
——————————————
Rafa segera menarik tangan Ola dan membawa perempuan itu masuk dalam kamar, Ola hanya pasrah, dia sempat melirik Fara dan Samudra sebentar, mereka iseng sekali. Apa sekarang Rafa akan memarahinya? Tapi kan dia gak salah apa–apa?
Kepala Rafa sendikit menunduk karena tubunya yang begitu tinggi ketimbang Ola. “Kamu lagi ngerjain aku ya?” Rafa bertanya, matanya fokus menatap Ola, sangat dalam. Ini kali pertama Rafa menatapnya seperti itu. Dalam dan hangat.
“Gak, ngapain? Kurang kerjaan amat,” jawab Ola apa adanya. Matanya menatap ke sembarang arah, kecuali ke arah Rafa. Dia memang tidak mengerjai Rafa, tapi kembali membalas tatapan laki–laki itu, Ola tidak berani.
“Lain kali jangan kayak gitu.” Suara Rafa memelan.
“Loh? Aku tadi emang gak ngerjaiin kamu,” ujar Ola tidak terima.
Tanpa Ola duga, Rafa mengikis jarak dia atara mereka, kemudian menarik pinggangnya, lalu memeluk Ola dengan begitu erat. Pelukan pertama yang Rafa berikan, lebih tepatnya pelukan tulus tanpa adanya paksaan—Seperti sebelumnya. “Tadi aku beneran takut, aku takut kamu pergi lagi,” ujar Rafa. Terasa begitu tulus di pendengarannya.
Deg
Ola mematung sesaat. Gelenyar aneh menghujam tubuhnya.
Perlahan tangan Ola terangkat, tapi seketika gerakan itu terhenti. “Aku tidak pergi, masih bertahan di sini.” Balas Ola kemudian.
Saat mendengar itu, mata Rafa terpejam. Dia tidak bisa membayangkan seberapa kuat Ola bertahan menghadapinya. “Terima kasih.” ujar Rafa, entah terbuat apa hati Ola, dia menyesali semuanya, hari–hari pajang itu, dia menyesal karena telah mengukir kenangan yang buruk di hidup perempuan itu.
Apa yang dulu bunda bilang benar.
“Ola perempuan langka dan kamu beruntung memiliknya.”
Rafa melepaskan pelukannya.“Maafkan aku.”
Ola menatap Rafa. “Aku sudah berada di titik menerima dan ikhlas. Kamu tidak perlu minta maaf berulang kali,” ujar Ola pelan, nyaris berbisik, namun Rafa masih dapat mendengarnya.
Entah keberapa kalinya, setiap apa yang Ola ucapkan, selalu membuat dirinya tertegun.
“Mulai sekarang, hanya ada kamu,” ujar Rafa membuat darah Ola berdesir. Rafa serius ketika mengatakannya, tentu saja.
Tapi, Ola takut, jika ini hanya kebahagian semu. Dia tidak ingin hidup dalam bayangan orang lain.
Rafa masih mencintai Kyelin.
“Kamu harus menyelesaikan urusanmu dengan perempuan itu terlebih dahulu,” ujar Ola lalu segera pergi dari hadapan Rafa—Ya hanya dengan cara itu dia bisa yakin dengan sepenuhnya.
Namun, laki–laki itu menahan tangannya. “Aku tidak ada hubungan apa pun lagi dengan Kyelin.”
“Kami sudah selesai,” ujar Rafa kembali. Mencoba meyakinkan perempuan di hadapannya.
Dan Ola tak kunjung bersuara.
"Rafa, aku akan menunggu 1 tahun lagi, tapi hanya 1 tahun, dan jika kamu mengingkarinya maka hubungan kita benar-benar berakhir. Sekarang mari berjalan masing-masing dulu. Jangan menghubungiku, mari menjadi asing dalam jangka waktu 1 tahun. Kelak, jika sudah masanya, kita akan bertemu kembali. Saat hari itu tiba, kita sudah benar-benar siap untuk melangkah bersama. Mau kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm With Rafa [END]
Romance#Rank 1 in Pilot (19 Juli 2021) #Rank 4 in Romance (2 Agustus 2021) #Rank 6 in Spiritual (2 Agustus 2021) #Rank 6 in Sad (10 Agustus 2021) #Rank 6 in Angst (10 Agustus 2021) Bagaimana rasanya jika orangtuamu diam-diam menikahkan kamu saat umurmu mas...
![I'm With Rafa [END]](https://img.wattpad.com/cover/218606870-64-k587629.jpg)