Mely Nur Rofikoh

27 2 0
                                    

Dear Surya di bumi
Kau datang dari ufuk timur
Memberi kehangatan di kala embun menetes
Itu surya yang dilangit, sedangkan kau dibumi
Tanyakan pada perasaanmu lagi
Apakah masih tetap mengelak
Aku bukanlah gadis yang mudah pasrah seperti mantanmu
Dari tahun ke tahun, aku masih tetap memiliki rasa itu.
Hai, Surya
Aku masih mencintaimu.
Apa perasaanmu membaik? Jika masih buruk biarkan saja
Nanti juga kau pasti kalah denganku
Kemarin kau terlihat malas meresponku
Aku merasa sakit hati sekali.
Usahaku memang tak ada, ungkapan doaku  yang
selalu menyebutmu.
Surya, dengarkan aku sekali saja
Aku masih mencintaimu, aku memendamnya
Aku gengsi? Itu benar Surya, aku memang gengsi
Pelampiasanku sudah selesai, dan apa kau akan menerimaku?
apa aku salah mencintaimu terlalu lama, hatiku yang mengutukku
bukan kemauanku. Jika aku bosa berpaling, tak mungkin aku
menunggumu selama ini.
Aku terlalu sabar menunggu cintamu hampir lima tahun
Itu membuatku semakin tertantang.
Aku pernah berjanji pada Tuhan
Jika  kita tidak ditakdirkan bersama
Aku akan tetap menyimpan rasa itu dengan baik
Cintaku, rinduku, obsesiku, dan kecewaku.
Untuk dirimu
Tanpa seorangpun tau, selain kau dan aku
Sekarang aku mohon padamu Surya
Tolong jawab pesanku, di whats app.

From: Sipendek menyedihkan.

Tentang Penulis:
Nama : Mely Nur Rofikoh
TTL    : Batang, 05 November 2003
Alamat: Jawa Tengah, Kabupaten Batang, Kec Banyuputih, Desa Timbang, rt 12, rw 05
Hobi  : Menulis, membaca, ber senandung.
Motto : You can't stop me lovin myself

Surat CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang