Kesatria Pena

762 15 2
                                    

Teruntuk BP

Terima kasih atas hari-harinya sepuluh bulan ini. Begitu indah hariku ditemani oleh senyumanmu. Meski banyak halangan dan rintangan silih berganti menghampiri, kau tak pernah lelah menemaniku hingga saat ini. Betapa beruntungnya diri ini bisa mengenalmu sejauh ini. Terkadang aku sering berpikir, apakah aku pantas untuk bisa bersanding denganmu selamanya? Kau terlalu sempurna untuk bisa kumiliki seutuhnya. Namun, lagi-lagi kamu berhasil meyakinkan hatiku. Senyum ketulusan itu membuatku yakin bahwa kamu adalah bidadari yang selama ini kucari.

Terima kasih atas segala waktu yang kau curahkan untukku. Aku sadar tidak hanya sekadar cinta untuk bisa memilikimu seutuhnya. Perjuangan dan pembuktian lah yang harus aku berikan untuk membalas ketulusanmu. Memang tidak mudah, tetapi senyummu bak sebuah energi untuk aku terus melangkah maju.
Secarik surat ini mungkin tak cukup untuk mengungkapkan rasa syukurku memilikimu. Akan tetapi, aku hanya ingin kamu tahu bahwa seribu puisi pun tak cukup untuk menyaingi indahmu, jutaan sajak tak sanggup mengungkap rasa cintaku. Karena pesonamu telah membuat duniaku kembali berwarna.

Semoga rasa ini tidak hanya hadir untuk sementara. Senyumanmu untuk yang pertama kalinya kala itu, akan selalu menjadi kenangan termanis saat aku pertama kali mengenalmu. Sekian surat ini kuungkap penuh rasa cinta, semoga surat ini terbalas dengan cinta pula olehmu. I LOVE YOU BP.

Jakarta, 2 Desember 2020
Penyempurna hati

Tentang Penulis:
Namaku adalah Kesatria Pena, lahir di Cepu, 27 April 1997. Sejak masih di bangku sekolah menengah aku suka sekali menulis dan membaca cerita-cerita fiksi. Bagiku, menulis adalah caraku mengungkapkan isi hati. Kelak, aku ingin menjadi penulis hebat seperti Raditya Dika. Jangan lupa ikuti media sosialku Instagram @Aliffudinmasiver dan Wattpad @AliffudinIman.

Surat CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang