Mahmuddin

27 1 0
                                    

Keputusan Terakhirku
Aku mencintaimu, itulah keputusan terakhirku yang ingin ku sampaikan kepada mu. Jauh hari sebelum deretan dan keping-keping cinta itu hadir, telah ada maksudku untuk menanyakan sesuatu kepadamu, yaitu apakah engkau pernah jatuh cinta? Sedari itu aku pun berpikir bahwa jawabmu tak akan sesuai dengan apa yang aku tanyakan, karena sikap malumu. Namun surat ini akan ku isi dengan satu kalimat kesimpulan dari panjang lebarnya pernyataan ku, yaitu yang ada di awal kalimat suratku ini. Kala itu cuaca nampak mendung dan aku melihat mu sedang melintas jalan di depan rumahku, aku berpikir bahwa engkau berkeinginan untuk menemui ku, namun nyatanya tidak. Dan engkau pun berlalu dengan mengendarai motor beat berpaduan warna putih dan biru itu. Keinginan dan sangkaan kala itulah yang membuat aku menyatakan sebuah maksud, mungkin bagimu adalah hal yang sangat sederhana dan yang aku harapkan darimu adalah menjadikan istimewa dari hal sederhana itu. Sebab cinta tak bisa memilih kepada siapa ia akan berlabuh dan mencari teman untuk berlayar. Untuk mu bahwa aku mencintaimu.
Dear, Kak AM. 😁🙏

Tentang Penulis:
Mahmuddin lahir pada tanggal 10 Juni 2000. Mahasiswa aktif di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. "Hobi membaca dan berolahraga. Hidup itu sederhana, berbuat baik dimana saja, dengan siapa saja."

Surat CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang