Ni Luh Martini

49 1 0
                                    

Dear Kak Gun

Hai, Kak apa kabar? Adek harap semoga Kakak baik-baik aja di perantauan. Mungkin untain kata yang aku tulis belum mampu meluluhkan hati kakak. Jujur saja aku bukan tipe orang yang bisa merangkai kata-kata puitis dalam menulis surat. Aku harap isi surat ini bisa menyampaikan suara hati yang ingin aku ungkap dari dulu. Namun, apalah dayaku aku tak kuasa berkata-kata di hadapan Kakak.

Melalui surat ini aku curahkan segala isi perasaanku. Jujur, rasa cinta ini hadir di waktu perkemahan antar kelas. Bisa dibilang cinta bersemi di bumi perkemahan. Rasa itu hadir begitu saja mengalir seperti air. Hanya berawal dari sebuah tatapan mata lalu jabatan tangan mampu membuat hati ini bergetar tak menentu.

Ada satu momen yang tak bisa aku lupakan. Kenangan itu begitu indah berbalut rindu yang kini hadir. Momen itu terjadi saat penjelajahan alam, tepat di bawah pohon kelapa. Kita tidak sengaja saling bertabrakan dan kita jatuh di atas pasir putih.

Kalau aku ceritakan lebih mendetail, mungkin aku bisa menghabiskan ribuan kertas. Memang benar kata orang kita tidak perlu bersusah payah untuk mencapai kebahagian, sejati kebahagian itu muncul karena hal kecil.

Mungkin kenangan ini seperti embun yang tanpa kita minta angin membawanya pergi bersamaan dengan sinarnya sang Surya.
                               
       
                                   From:Gauri

Surat CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang