PROLOG

102K 7.6K 326
                                    

Hai...
Aku buat cerita baru nih hehehe.
Selamat membaca :)

FOLLOW INSTAGRAM AKU
anidakim_

~ oOo ~


Pukul 20 : 35 WIB

Tok ... Tok ... Tok....

Brag! Brag!

Berulang kali seorang gadis bernama Nara Wirana, mengetuk dan menendang pintu guna terbebas dari gudang.

Nihil, sekolah sudah gelap dan kosong tanpa ada satu pun siswa bahkan penjaga sekolah. Nara tak diam saja, ia menghubungi sang kakak namun tak ada jawaban.

Nara mengatur napas sebelum ia mengangkat kursi. Gadis itu mundur beberapa langkah lalu berlari kencang sembari mendorong kuat kursi itu ke arah jendela.

Prang! Kaca ruangan itu pecah, tanpa pikir panjang lagi, Nara langsung ke luar dari jendela. Perlahan, agar ia tidak terluka oleh pecahan kaca yang masih menempel di jendela

Sambil berlari, Nara menangis. Ia takut dengan kegelapan koridor yang minim penerangan.

Nara memanjat gerbang sekolah yang tidak terlalu tinggi itu. Ia kembali berlari ke arah halte bus yang lumayan jauh dari sekolah. Nara melihat kanan kiri sebelum ia menyeberang menuju halte.

Nara melangkah cepat, namun langkahnya terhenti saat sinar lampu motor menyilaukan pandangannya.

Brak! Tanpa Nara sadari, tubuhnya sudah melayang satu meter bahkan kini berguling di aspal hitam.

Rasa perih dan sakit mulai ia rasakan, Nara tak bisa bicara sedikit pun. Ia mencoba untuk mengerti situasi apa yang sedang terjadi. Kejadian itu begitu cepat, tanpa bisa Nara hindari.

Dengan susah payah Nara membuka kedua matanya, ia melihat seseorang berjalan ke arahnya. Dari postur tubuh adalah seorang cowok.

"Sial! Lo buta? Kalau lo mati, jangan hantuin gue!"

Suara umpatan cowok itu terdengar samar, namun Nara mendengarnya. Nara berusaha untuk bicara juga.

"Jangan pergi ... tolong ... jangan pergi!" dengan sisa kekuatan, Nara berusaha meraih tangan cowok itu, namun pelaku yang sudah menabraknya itu pergi begitu saja. Seolah tidak terjadi apa-apa.

Nara terkulai lemas, pandangannya menatap langit gelap. Perlahan rintik hujan mulai turun membuat luka di kepala dan bagian tubuh lainnya semakin terasa perih.

"Tuhan ... aku masih ingin hidup...." lirihnya sebelum kedua mata tertutup rapat.

~ oOo ~

CAST UTAMA

Nara Wirana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nara Wirana

Balin Handana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Balin Handana

Temenan sama aku yok 👇
FOLLOW IG : anidakim_

FAKE LIFE  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang