-18-

42.3K 4.5K 854
                                    

Aletta merebahkan tubuhnya diatas tempat tidurnya. Yang terjadi kemarin cukup membuatnya kesal.

Tling!

Aletta hendak mengambil benda pipih yang tergeletak diatas nakasnya, namun urung saat ia melihat sebuah selembaran yang berada disamping handphonenya.

Ia meraih selembar kertas tersebut, kemudian, merebahkan kembali tubuhnya ke atas tempat tidur, menatap sebuah kertas tersebut sambil senyum senyum sendiri. Menaruhnya didepan dada layaknya sedang memeluk sesuatu.

"Kak Jevan, ih...makin cinta deh!" Cicitnya salah tingkah.

Tiga hari yang lalu...

"Aletta!" Panggil seseorang.

"Kak Jevan? haduh gawat sandwich-nya ketinggalan." Aletta menepuk dahinya.

Kevin memasang wajah tak suka menatap Jevan bak singa yang melihat mangsanya.

'Awas aja kalau dia malah nyatain perasaannya ke Aletta, ga akan pernah gue maafin si brengsek satu ini!' Cibir Kevin dalam hati, menatap Jevan mengintimidasi.

"K-kenapa Kak? sand-" Aletta berjalan mendekat ke arah Jevan gugup.

"Sandwich kemarin enak!" Ujar Jevan memberikan senyuman tipis kepada Aletta.

Kevin sudah mulai membara.

"K-kakak makan sandwichnya? seriously? tapi hari ini Aletta lupa bawain Kakak sandwich, tapi wait-" Aletta mendekat sedikit berlari ke arah Kevin, membuka tas Kevin dan mengeluarkan bekal yang Bik Mawar sengaja bawakan untuk Kevin.

"Al punya gue-" Cegat Kevin, namun Aletta dengan cepat menepis tangan Kevin. "Ntar gue traktir makan di kantin." Ujarnya lalu kembali kepada Jevan.

"Hm..." Kevin bergumam, menghela nafasnya berat.

Alna yang sadar akan perubahan emosi sahabatnya itu, mendekat dan mengelus lengan Kevin. "Sabar ya?" lirih Alna terdengar seperti ejekan.

"Rrrrr..." Balas Kevin meniru aungan singa kepada Alna.

"Ini Kak!" Aletta memberikan kotak bekal berwarna biru muda lengkap dengan sandwich sebagai isinya untuk Jevannya tersayang.

Jevan menggeleng. "Buat Kevin aja, btw Kakak cuman mau ngasih ini kok." Jevan mengulurkan selembar kertas kepada Aletta, Aletta mengambilnya lalu menyerngit. "Lomba vocal so-solo?" Ia mendongak menatap Jevan.

"Kamu kan waktu kelas satu pernah diundang nyanyi ke atas panggung pas pensi kan? suara kamu bagus, Kakak pikir kamu harus ikut event ini? boleh ajak temen kamu yang bisa main alat musik kok." Jelas Jevan.

Alna menyenggol tangan Kevin "Eh Pin, kayanya si Jevan kesurupan deh, lo bisa hafal ayat kursi gak? kan sering tuh Aletta bacain?"

"Gue kristen begok!"

"Gue jugak, tapi bisa sih dikit, cuman ampuh gak ya? kayanya dia bukan kerasukan setan lagi deh, tapi Iblis, tiba-tiba jadi baik gitu sam Aletta so... impresif." Lirih Alna.

"Nanti deh Aletta pikirin lagi, btw Aletta tau kok Kakak bisa main gitar, kenapa gak Kakak aja temenin Al-"

"Dia kan ketua osis masih banyak yang harus dia urus Al, gue juga bisa main gitar!" Sela Kevin. "Kev..." Kesal Aletta.

I'm A Good Girl [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang