"Aletta!" Seru ketiga laki-laki diambang pintu secara bersamaan, mereka adalah Alaska, Kevin, dan Jevan. Sementara sang empu nama menatap heran ke arah mereka bertiga.
Ketiga cowo jangkung diambang pintu saling tatap-tatapan, dan setelahnya mengambil ancang-ancang siapa duluan yang masuk ke dalam UKS.
Bruk!
Ketiganya tersungkur ke lantai, pasalnya pintu UKS tidak akan muat apabila mereka bertiga masuk secara bersamaan, tapi mereka malah melakukannya secara reflek, dan akhirnya terjatuh saling menimpa satu sama lain.
"Hahahahaha...." Tawa renyah itu berasal dari kedua wanita yang berada dalam UKS tersebut, Buk Maya dan Aletta.
"Anjim, gak ada akhlak!" Kevin memekik kesal, posisinya masih diatas tubuh Jevan, dan di bawah Jevan tentu ada Alaska. Mereka saling menimpa satu sama lain saat tersungkur.
"Lo bocah! jangan banyak bacot, badan gue sakit!" Pekik Alaska yang berada pada posisi paling bawah.
"Buruan bangun lo!" Pekik Jevan kepada Kevin.
Kevin akhirnya berhasil berdiri dan memutar pinggangnya ke kiri dan ke kanan, dimana pun posisinya, atas ataupun bawah, sama-sama aja bikin pegel, sakit, dan capek ternyata.
Aletta dan Buk Maya hanya menertawakan ketiga laki-laki tersebut tanpa ada niat untuk membantu.
"Badan lo kurus, tapi kenapa badan gue rasanya mau remuk ya?!" Ujar Jevan melakukan peregangan pada tubuhnya yang pegal-pegal dan sakit karena tertimpa Kevin.
"Sebenarnya badan gue ga berat kok, mungkin karena ditambah dengan banyaknya dosa gue aja." Pekik Kevin santai, dan menyamperi Aletta yang sudah terduduk diatas kasur disana.
Alaska merapikan bajunya, menepuk pelan pada bagian kemeja putihnya yang kotor karena debu.
Tidak ada keluhan lagi dari mulutnya tentang seberapa besar berat badan kedua orang yang menimpanya, ditambah dengan dosa-dosa mereka .
Stay cool ceunah!
Alaska berjalan ke arah Aletta menarik kursi disana dan duduk berhadapan dengan Aletta, sementara Kevin duduk disebelah kanan Aletta diatas kasur.
Walau sudah dikelilingi kedua laki-laki tampan nan mapan, mata Aletta tak henti-hentinya menatap ke arah Jevan dengan senyuman, tidak memperdulikan kedua laki-laki disamping dan dihadapannya sekarang tengah menatap penuh harap agar dilihat.
Jevan membalas senyuman Aletta berjalan ke arah Aletta dan berhenti tepat disamping kursi yang tengah di duduki oleh Alaska. Alaska sedikit mendongak melihat Jevan tidak suka yang masih terfokus pada Aletta, begitupun Aletta sebaliknya.
"Ekhm, pacar disini!" Kevin berdehem. "Ekhm!!!" Kali ini Kevin berdehem lebih keras pada telinga Aletta.
Plak!
"Aw!" Ringis Kevin saat tangan Aletta mendarat dipipi-nya sedikit kuat.
"Kaget, maaf pin." Aletta terkekeh, ia reflek menampar Kevin karena benar-benar kaget.
Alaska mematung, manatap Aletta datar, namun sepertinya Aletta tidak peka kalau Alaska tengah menatapnya lamat.
"Kamu udah baik?" Tanya Jevan lembut.
Aletta mengangguk dan tersenyum manis sebagai tanda 'iya-nya'
"Baguslah, nanti habis istirahat kamu balik ke kelas lagi aja Al-"
"Ngapain balik tinggal satu pelajaran lagi, mending tidur!" Pekik Kevin songong.
"Kan meringankan beban, walau cuman satu pelajaran." Balas Jevan tak mau kalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm A Good Girl [COMPLETED]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Tersedia di Gramedia + Part Lengkap✔️ 17+ Terbit di @reneluvbooks dan sudah tersedia di Gramedia seluruh Indonesia. *** Aletta Arkanza seorang gadis SMA yang mempunyai segudang kisah misterius yang dibawanya, sifat kasar y...