-20-

44K 4.2K 478
                                    

Bagi yang mau gabung ke gc whattsapp, link nya ada di bio ya!

Happy reading!!!

************************************

"Bagus dia pergi sendirian kan? pantau terus."

"—_—"

"Kalau gak berhasil pas pergi, incar dia waktu pulang."

Alaska mendengar percakapan samar-samar itu dari pintu kamar Ibunya yang sedikit terbuka.

Sena dan Arkan baru saja kembali dari luar negri setelah dua hari mengurusi perkerjaan perusahaan Arkan di Australia. Arkan kini tengah berada di kantornya.

"Aletta." Lirih Alaska.

Ia langsung berlari masuk ke dalam kamarnya, untuk mengambil kunci mobil dan hoodie hitamnya.

"Alaska!" Panggil Aluna saat melihat Alaska terburu-buru turun dari tangga. "Apa?" Tanya Alaska cuek.

"Gue minta anter dong ke cafe." Ujar Aluna.

"Sama Jevan aja!" Pekiknya "Dia ga tau gue mau ke cafe, please anterin ya, kalau gak gue-" Bujuk Aluna memelas Alaska, ia bermanja pada tangan Alaska.

"Gue sibuk-" Aluna menahan tangan Alaska namun Alaska berusaha menepisnya. "Yaudah pergi sana, ga ada yang peduli sama gue, kalian semua bangsat." Aluna terlihat mulai terisak tangis ia menyikut lengan Alaska kasar.

Alaska membuang nafasnya berat. "Yaudah buru." Alaska menarik tangan Aluna, merangkulnya ke luar rumah.

"Ngapain lo ke cafe? biasa juga pacar lu yang jemput kan, kok malah ngerepotin gue?" Tanya Alaska disela-sela perjalanan ke tempat yang dituju Aluna.

"Jevan gatau gue mau ke cafe, gue liat di sg temannya dia lagi ngumpul gitu, terus ada cewenya, jadi gue mau samperin."

"Ha? gila lu, bucin." Cibir Alaska, matanya fokus ke depan, menyetir mobilnya dengan kecepatan normal.

Hening beberapa menit.

"Biarin, lo juga bucin kan sama cewe gatal itu?" Balas Aluna sarkas. "Siapa yang lu bilang cewe gatal? ngomongin diri sendiri ya?" Alaska tersenyum smirk.

"Si Aletta tuh gatel, pecakor." Alaska terkekeh, Aluna terlihat lucu kalau sedang marah.

Walaupun rasanya ia ingin menggampar wajah mulus saudara kembarnya itu, tapi apa yang dibilang oleh Aluna ada benarnya juga, mengingat sebucin apa Alaska pada Aletta, dan bagaimana cara Aletta mengejar Jevan.

"Muka lo babak belur kenapa? berantem lagi sama temen-temen lo yang lama?"

"Hm." Gumam Alaska.

"Ada dendam apa sih temen lo sama lo?"

"Jangan banyak omong lo, udah sampe, nih gue bilangin sama lo ya, cowo kalau di kekang ga akan bertahan lama, liat aja nanti." Ujar Alaska menghentikan mobilnya didepan sebuah cafe.

"Gue udah kasih apa yang dia minta, dan dia harus mau bertanggung jawab, Jevan itu milik gue selamanya."

Brak! Aluna membanting pintu mobil Alaska dengan cukup keras.

Alaska tampak berpikir sejenak.

"Aletta!"

Alaska dengan cepat mengeluarkan handphonenya, menelpon Aletta.

"Udah berapa kali Kakak bilang kan, jangan keluar-"

"Aletta cuman beli pembalut di supermarket dekat rumah kok kak, ditemenin Bik Mawar, ini udah sampai rumah dengan selamat sentosa."

I'm A Good Girl [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang