"Eh lu tinggal kelas ya?"Tanya Kevin kepada Alaska lalu melahap baksonya santai.
"Vin..."Lirih Alna menginjak kaki Kevin.
"Kenapa dah? temen baru harus di intro dulu ya kan Al?"Aletta menelan saliva-nya dengan susah payah, bisa-bisanya Kevin tidak peka bahkan untuk keadaan seperti ini.
"Eh Alaska, gara-gara lu ya, pacar gue susah nelen bakso!"Oceh Kevin lagi.
"Lo mau gue jadiin bakso? apa siomay?"Balas Alaska dingin, lalu menyeruput jus alpukatnya sampai tandas.
"Makan dong baby, hm."Tukasnya kepada Aletta lembut, Aletta makin makin tidak nafsu makan.
"Baby, baby, sebesar bagong gini lu panggil baby, cih!"Celoteh Kevin tak suka.
Jelaslah karena cemburu!
"Bukan urusan lo!"Alaska tersenyum menatap setiap detail wajah Aletta dari samping.
Sempurna!
Lalu menyelipkan rambut Aletta ke telinganya, agar tidak menganggu kenyamanan makanannya.
Yang ganggu itu lo Alaska! bukan rambut!
"Anjim, bisa-bisanya didepan gue! jangan touch touch my girlfriend."Pekik Kevin sok galak.
"Belajar ngomong yang bener."Sinis Alaska. "Kakak balik dulu ya sayang, jangan lama-lama balik ke kelasnya." Ujar Alaska berdiri hendak kembali ke kelasnya.
"Lo mulai sekarang udah bisa sewa bodyguard." Ujar Alaska kepada Kevin sebelum akhirnya pergi.
Kevin hanya mengangguk-angguk sok cool, padahal dalam hati rada takut .
Aletta masih tegang, wajahnya pucat pasi, baksonya sudah dingin sedari tadi, diantara lima bulatan bakso, ia baru menyeruput kuahnya saja.
Jus jeruk hanya jadi penonton ke gugupan-nya.
"Eh, eh gue masih penasaran Kakak lu itu tinggal kelas apa gimana kok bisa-"
"DIAM!!!"Bentak Aletta dan Alna bersamaan.
"Oouh, ngooooghey!"
Aletta membuang nafas lega. Akhirnya bisa makan dengan tenang juga. "Apes banget dah cacing di perut gue, yaudah Nak cacing waktunya makan ya Nak."Kata Aletta mengelus-elus perutnya sendiri.
Baru saja ia menelan satu baksonya Kevin sudah mulai lagi.
"Kakak lo kang siomay ya?""Uhukk...uhuk..."Aletta tersedak, Kevin yang gercep dengan segera menyodorkan aqua yang belum dibuka segelnya. Yang memang tersedia di meja kantin tersebut.
"B-bukain bangsat!"Keluh Aletta saat dirinya mengetahui tutup air mineral itu masih tersegel rapi.
"Lupa, lupa, minta maaf, nih."Aletta mengambil kasar air mineral yang sudah dibukakan oleh Kevin.
"Parah banget sih lu Kev, gak pekanya bukan kaya manusia!"Pekik Alna menggeleng-gelengkan kepala.
"Gue cuman peka terhadap rangsangan."Balas Kevin sok polos, lalu meminum jus alpukatnya sampai tandas menyisakan es batu.
"Memang pikiran anak IPA beda sendiri!"Pekik Aletta kesal.
"Ha?"
***
Weekend, waktu yang paling ditunggu-tunggu oleh semua siswa/i bahkan para pekerja diseluruh dunia, dimana hari minggu berartikan hari rebahan nasional bagi seorang Aletta Arkanza.
Malam minggu dihabiskan untuk marathon drakor dan baca novel, paginya untuk molor sampai dia merasa lapar.
Bangun hanya untuk makan dan Sholat saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm A Good Girl [COMPLETED]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Tersedia di Gramedia + Part Lengkap✔️ 17+ Terbit di @reneluvbooks dan sudah tersedia di Gramedia seluruh Indonesia. *** Aletta Arkanza seorang gadis SMA yang mempunyai segudang kisah misterius yang dibawanya, sifat kasar y...