Bagi yang mau gabung di gc WA khusus readers wattpad Ara, link nya ada di bio, buruan sebelum ditutup ya!
Happy reading!
***
Raina sedari tadi tak berhenti mengeluarkan air mata, terisak-isak, sambil memilin ujung bajunya, sekali-kali mengelus perutnya, tampak dari raut wajahnya ia sedang ketakutan dan panik.
Alaska melirik Raina dari kaca spion dalam mobilnya. "Rai..." Panggil Alaska lembut, mengambil tangan Raina membawanya ke atas paha Alaska, lalu mengusapnya memakai tangan sebelah kiri, karena tangan satunya fokus memegang setir mobil-nya. "Nanti kalau lo sedih baby-nya juga ikut sedih loh Rai, jangan egois ya? gue bakal bantuin lo, lo tenang aja, hm?"
Raina menarik tangannya kembali. "Maafin gue Ska, gara-gara gue Adik lo harus, hiks...nerima balanya, hiks..."
"Lo tenangin diri lo, persiapkan hati lo untuk nerima segala keputusan Om Raihan."
Raina mengangguk pelan. "Tapi Adik lo-"
"Dia kuat, dia bakal baik-baik aja, dia juga ditemani sama pacarnya kok, lo tenang aja." Jawab Alaska cepat menyakinkan Raina agar ia sedikit lebih tenang. "Rai..." Panggil Alaska lagi.
Raina menatap Alaska. "Gue minta maaf udah lakuin itu sama lo, demi apapun Rai gue ga maksud, gue juga ga ngerti kenapa bisa gue terpikir buat ngelakui-"
"Lo mabuk Ska, bukan sepenuhnya salah lo, gue juga waktu itu lagi ga sadar dan ga bisa nahan lo, gue yang seharusnya minta minta maaf ke elo, dan Adik lo, gue ngerasa bersalah banget sama dia, udah dia harus trauma karena nyaksiin kejadian malam itu, dan sekarang dia harus di culik, dan lagi-lagi karena gue..." Raina menunduk.
"Kalau yang itu salah gue, karena gue ga bisa nahan nafsu gue, dan juga karena gue ga bisa jagain dia, lo tenang aja setelah ini selesai, dan Om Raihan mau nerima lo dan calon cucunya, gue bakal jagain Adek gue lebih baik lagi, gue janji!" Raina tersenyum simpul. "Tapi kalau ga, gue bakal tetap mengusahakan menjadi Kakak yang baik buat Aletta dan jagain dia, dan juga... akan jadi Ayah yang baik buat anak yang lo kandung."
Raina menggeleng, "Gue tau lo cinta Aletta, dan tadi lo bilang Aletta punya pacar? apa lo belum bilang kalau lo-"
"Pacarnya Aletta cuman lagi jagain jodoh gue, kalau memang iya Aletta jodoh gue, dan kalau bukan juga gue ikhlas, mungkin gue bukan yang terbaik buat dia, tapi siapapun jodohnya nanti harus lebih baik dari gue." Alaska tersenyum simpul, Raina kembali menunduk dan mengangguk kagum kepada Alaska, ralat, ia kagum akan sifat kedewasaan yang Alaska miliki.
***
"Om Pedo lapherrrrrrrr...." Jerit Kevin memekakkan telinga siapa saja yang bisa mendengarnya. "Eh Setan! gausah teriak-teriak gitu juga kali, suara lu mirip anji*g kejepit pintu!" Keluh Aletta berusahan menutup telinganya dengan cara menggidikkan bahunya sampai menyentuh telinga.
Didalam ruangan seperti gudang ini, hanya Aletta dan Kevin didalamnya, kalau tidak diitung dari banyaknya kecoak dan tikus yang numpang lewat.
Penerangan yang minim, dan ruangan yang kotor dan berserak akan kardus yang entah apa isinya, membuat kesan mistis diruangan ini makin terasa.
Dilihat dari jendela disana, cahaya matahari mulai meredam, menurun perlahan dan membuat warna jingga pada langit.
Intinya udah mau maghrib!
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm A Good Girl [COMPLETED]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Tersedia di Gramedia + Part Lengkap✔️ 17+ Terbit di @reneluvbooks dan sudah tersedia di Gramedia seluruh Indonesia. *** Aletta Arkanza seorang gadis SMA yang mempunyai segudang kisah misterius yang dibawanya, sifat kasar y...