-01-

131K 10.1K 864
                                    

"Aletta, huhuhuhu..."Alna berhambur memeluk Aletta, kedua alis Alna terlihat tertaut membentuk garis lurus bibirnya dicebikkan, terlihat wajahnya tengah khawatir.

"Woi, apa-apaan ini, lo udah ga bener ya? jangan meluk-meluk ntar dikira Lesbi anjir."Aletta berusaha melepaskan pelukan Alna.

"Gue khawatir bangsat! satu sekolah udah tau lo dijadiin bahan bully-annya Kak Rini."

"Heum, lebih tepatnya dia yang jadi bahan percobaan gue."Tukas Aletta memutar bola matanya malas, melihat banyak mata yang menatapnya tidak suka.

Kali ini Aletta tengah berada dikantin yang masih ramai.

Ya iyalah masih jam istirahat.

Semua tatapan demi tatapan dari masing-masing siswa/i menghujaninya saat baru saja menginjakkan kaki ke kantin. Dia yang sudah kekurangan rasa malu merasa cuek saja. Toh cuman tatapan, ga bikin dia mati juga, cuman kesel.

"APA LIAT? GA PERNAH LIAT CEWE CANTIK YA? CIH."Bentak Aletta menohok, saat mendapati siswi-siswi tengah mengatai-ngatainya cabe.

"Cantik sih iya, tapi kaya laki, hahahaha."Suara dari kekehan laki-laki itu membuat anak lain turut menahan tawa mereka.

Yang mampu menahan tawa hanyalah anak kelas X karena sadar posisi masih sebagai adik kelas.

Sementara murid kelas Xl dan Xll menertawakan Aletta lepas, beberapa Kakak kelas genit juga ikut mencibirnya berulang kali dengan suara yang sengaja dibesar-besarkan agar Aletta mendengarnya.

"Balik kelas yuk, Al."Ajak Alna menarik tangan Aletta, dengan cepat Aletta menepis pelan tangan sahabat satu-satunya itu.

"Tunggu!"Aletta berjalan menuju ke salah satu meja yang menarik perhatiannya.

Brak!

Ia memukul meja itu dengan sekuat tenaga, sampai-sampai tak sengaja membuat jus diatas meja itu tumpah mengenai rok salah satu siswi kelas Xll.

"Bangsat lo anj*ng!"Sarkas Haura berdiri dan langsung menolak tubuh Aletta ke belakang.

Untungnya ia tidak jatuh lagi kali ini.
"Lo kira gue tuli atau buta? lo punya mulut tolong dijaga bisa?"

"Hah, siapa lu, bener ya, kaya rumor yang beredar, semakin tahun Adik-adik kelas kita makin ngelunjak, lo kira sekolah ini punya bokap lu apa?"Haura melipat kedua tangannya didepan dada, suasana kantin tiba-tiba hening. Banyak dari siswa/i disana sudah mulai sibuk mengeluarkan handphone mereka.

"Bisa viral nih, lumayan mereka yang gelut, gue yang viral."Celutuk Sari teman dekatnya Haura.

"Sekolah ini memang bukan punya bokap gue, tapi bukan punya moyang lu juga, gue ga bakal ngelunjak kalau itu mulut lo dbisa direm-"

"Aw!"

Haura sudah mulai melemparkan serangan pertamanya dengan cara menarik rambut Aletta kuat.

"Kak maafin sahabat sa-"Celutuk Alna memohon ampun untuk sahabatnya.

Tapi ia terdiam saat Haura memberikan kode dengan tangannya, menggunakan jari yang membentuk angka satu agar tetap mundur jangan ikut campur.

"Gue udah bilang, lo mungkin bisa buat si Rini masuk uks, tapi gue bukan Rini, dan gue ga selemah dia juga, jadi lo harus hati-hati."Bisik Haura di telinga Aletta.

Aletta terkekeh."Yakin ga sama?"

"Berani lo?"

"Pukul, pukul!"Teriak siswa/i disana serentak.

"Hajar aja dia sayang!"Seru Andre menyemangati Pacarnya itu.

"Pukul! Pukul!"

"Habisin aja Kak!"

I'm A Good Girl [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang