-48-

34.4K 3.9K 641
                                    

Link gc whatssapp udah ada di bio Ara ya, tinggal klik aja terus gabung, jangan lupa baca deskripsi gc-nya juga, dan jangan diam diam bae kalau udah gabung, kita itu keluarga, bebas mau curhat, dll, jangan lupa juga nanti pc Ara dulu sebagai admin, biar di save nomornya.

Kalau link nya udah gaada, berarti udah tutup open memb nya.

Btw, happy reading!

Jangan lupa spam coment dan boom vote manteman!

Tandai typo/kesalahan boleh bgt ya, jangan sungkam😊

*****************************
Sepulang dari pantai untuk meredakan kesedihannya, Alaska pulang ke rumah kediaman keluarga Arkanza, rumah yang selalu menjadi tempat untuknya pulang.

Aletta, Aluna, Sena, dan Arkan tampak tidak berkutik saat Alaska masuk dan menatap datar ke arah mereka yang tenagah duduk berkumpul di ruang keluarga.

Alaska sudah menduga kalau Papa kandungnya Margo, pasti telah menjelaskan semuanya kepada Arkan.

Arkan bangun dari duduknya dan berjalan mendekat ke arah tempat Alaska berdiri mematung.

"Setelah kamu siap ujian nanti, kamu akan ikut pergi bersama Margo ke Jerman, dan..." Arkan menggantungkan kalimatnya.

Alaska melihat ke sekelilingnya, dilihatnya Aletta yang tersenyum manis dengan mata sembap.

Antara dua, Aletta pura-pura tersenyum agar Alaska tidak terbebani harus meninggalkannya, atau...

"Kamu bersiaplah Alaska, Aletta akan ikut bersama kamu ke Jerman, saya juga akan menemani kalian untuk mengurus semua kebutuhan kalian berdua nanti disana, Aletta akan kuliah disana, tapi..." Alaska menyerngit, ia masih belum berkutik sedikit pun, otaknya belum bisa mencerna dengan baik saat ini.

"Jangan hamili anak saya dulu, kamu tidak bisa melanjutkan perusahaan saya bukan? jadi biarkan dia kuliah sampai tamat dan bisa melanjutkan bisnis saya yang ada disana, dan tolong bantu dia-"

"Alaska sama Aletta belum nikah, Alaska janji bakal jaga Aletta baik-baik disana sebagai Adik Alaska, tidak lebih."

Arkan terkekeh, Sena dan Aluna hanya menunjukkan ekspresi datar, sedangkan Aletta malu malu kucing.

"Saya ketinggalan sesuatu hal penting lagi, kamu dan Aletta akan segera saya nikahkan, saya dan Margo sudah membuat persetujuan itu tadi, saya juga tau kamu dan Aletta saling cinta, kalian akan tunangan bersamaan dengan Aluna dan Jevan nanti, besoknya kalian langsung menikah, dan lusa kita harus segera berangkat ke Jerman, masalah ijazah dan raport nanti bisa dikirim ke sana, gampang." Arkan menepuk pelan bahu Alaska yang terlihat tercengang.

"Disana Margo mempunyai sebuah perusahaan yang baru saja dibuka, kurang lebih satu tahun yang lalu, Papa kamu itu ingin melihat seberapa jauh kamu bisa mengolah perusahaan baru tersebut, dengan waktu kamu yang harus terbagi antara menjadi mahasiswa, suami Aletta, dan juga seorang CEO."

Alaska tersenyum, lalu menunduk, ia menangis sambil terkekeh, kali ini tangisan bahagia. Ada rasa campur aduk didalam dada.

"Siapa yang mengajari kamu menangis Alaska, jangan buat malu saya didepan Margo nanti-"

Alaska langsung memeluk Arkan secara reflek dan tiba-tiba, membuat Arkan terkejut bukan main.

"Makasi Papa, makasi Mama, makasi Aletta, dan Luna..." Alaska terisak. "Alaska kira, Alaska ga punya keluarga yang sayang-"

"Kamu anggap saya ini apa Alaska?" Arkan melepaskan pelukan Alaska. "Selama ini kamu anggap saya figuran? ya bukanlah, saya ini Papa kamu!" Alaska terkekeh namun dengan air mata bahagia yang berderai.

I'm A Good Girl [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang