-41-

32.4K 3.7K 242
                                    

Flashback on

"Papa kemana?" Alaska menengok ke sekelilingnya, perasaan tadi Arkan berjalan ke arah taman, tapi kenapa sekarang sudah hilang?

"Saya yakin atas keputusan saya, tidak peduli Alaska itu bukan anak kandung saya ataupun Sena, saya ingin menyerahkan sebahagian perusahaan dan lainnya sebagai warisan padanya, tapi tetap! anak saya Aletta yang memegang saham terbesarnya, mereka berdua Alaska dan Aletta akan saya jodohkan." Suara bariton kahas milik Arkan yang dapat ditangkap jelas oleh Indera pendengaran Alaska.

"—_—"

"Lakukan saja apa yang saya minta, buat nama Aletta sebagai pewaris harta saya yang terbesar dan pemegag saham paling utama, dan di nomor dua buat nama Alaska, mereka berdua bisa saling membantu satu sama lain."

Alaska mematung, kemudian ia tersenyum miring, didalam hatinya sesak mulai terasa. "Dugaan Alaska benar."

Alaska terbawa pada beberapa saat lalu dimana ia juga pernah tidak sengaja mendengar percakapan antara Ibunya dengan seorang perempuan.

Sama saat seperti berjumpa dengan Nathalie, nada sarkas pun dilemparkan oleh Sena saat menelepon seseorang bernama Aisha.

"Jangan Ambil Alaska saya!"

"—_—"

"Diam kamu Aisha!, saya dan suami sudah sangat menyayanginya, saya tidak peduli tentang siapa yang tengah mencarinya, dia milik saya, dia anak saya!"

Alaska dengan jelas dapat menangkap setiap maksud dari perkataan Ibunya saat itu, walau ditemeng oleh rasa ragu.

Ia mendengarkannya jelas dari balik pintu kamar Sena.

Tanpa sadar air mata Alaska mulai menetes, membuat bulir-bulir yang jarang jatuh itu akhirnya menang, dan lolos lepas menetes begitu saja.

Alaska yang malang.

Alaska menunduk dan berusaha menahan sesak dalam dadanya, memukul dada bidang miliknya sendiri beberapa kali karena frustasi, kemudian dengan keberanian dan kemampuan akting yang entah ia dapat dari mana ia Berjalan mendekat ke arah Arkan, sebelumnya ia tak lupa menyeka air matanya tersebut, dan memasang senyuman tipis pada bibir pink merona indah miliknya.

"Pa!"

"Alaska, sejak kapan kamu berdiri disana."

"Sudah lama." Jawab Alaska datar, membuat Arkan panik.

"Kamu dengar-"

"Boleh Alaska tanya sesuatu?"

Arkan dengan ragu mengangguk.
'Apa dia akan bertanya mengenai siapa Ibu dan Ayah kandungnya, atau alasan kami menyembunyikan itu?' Batin Arkan.

"Tuan Margo itu siapa?"

Arkan menghela nafas lega, sepertinya Alaska tidak mendengar percakapannya dengan seseorang tadi dengan jelas.

"Rekan bisnis Papa, ada apa, kenapa kamu bertanya?"

"Alaska dengar dari bodyguard Papa, dia sudah lama menjadi rekan bisnis Papa?"

"Sudah dari lama bahkan dari usaha saya masih belum berkembang, ia turut membantu saya, maksudnya Papa. Untuk mengembangkan bisnis Papa, kami bisa dibilang sahabat, mungkin."

"Kalau gitu Alaska boleh bertemu dengan Tuan itu?"

Arkan menyerngit.

Alaska bisa membaca isi kepala Papanya. "Alaska ingin belajar banyak lagi tentang bisnis sama Om itu, setahun lagi kurang lebih Alaska akan tamat, dan bakal berkerja di perusahaan Papa, bukannya bagus kalau Alaska belajar lebih banyak lagi tentang dunia bisnis apalagi bersama rekan plus sahabat Papa itu."

I'm A Good Girl [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang