-22-

39.1K 4.1K 366
                                    

Yang mau gabung di gc Whattsapp khusus readers Ara, link-nya ada di bio ya! Tinggal klik terus gabung deh!

Happy reading everyone!

**************************

"Kok lama sih si Kang siomay, pala gue puyeng nih, lo spam chat gih Al!" Pekik Kevin yang kini tengah bermanja merebahkan kepalanya pada bahu Aletta, lalu memeluk tangan sebelah kanan Aletta.

"Ga ah males, yaudah kita pulang naik taksi aja." Saran Aletta. "Kalau dia marah lo yang tanggung tapi." Lanjutnya pada Kevin.

"Loh kok gue?" Kevin mengangkat kepalanya dari bahu Aletta.

"Kerena pala lu puyeng." Canda Aletta.

"Memang puyeng bangsat, tapi kalau dicium gak jadi puyeng nih, cium lagi dong!" Goda Kevin. "Ogah!" Sarkas Aletta menarik tangannya dari tangan Kevin.

"Tadi di mobil di cium mulu, di nangisin, di elus-elus, giliran sekarang aja gengsi." Celutuk Kevin.

"Itukan gue panik anjir, gue kira lo mau mati makanya biar untuk yang terakhir kali gue baik sama lo." Kevin memberengut, meniru cara bicara Aletta yang sengaja dilebay-lebaykan olehnya untuk membuat Aletta kesal.

"Ck, yaudah lah pulang yuk!" Aletta sudah jenuh menunggu. "Nanti Den Alaska marah Non." Ujar Bik Mawar.

Kevin menaruh dagunya pada bahu Aletta, memeluk pinggang Aletta, lalu menutup matanya.

Aletta bisa merasakan deruan nafas Kevin pada lehernya, tapi sudahlah kali ini saja, Aletta membiarkan Kevin bermanja padanya.

'Untung sakit kalau gak, kepala lu udah gue toyor.' Batinnya.

Beberapa perawat, dokter, suster maupun pengunjung rumah sakit berbisik bisik saat melihat Aletta dan Kevin, ada yang tersenyum malu-malu melirik ke arah mereka yang terlihat sangat mesra, padahal aslinya ya ga gitu.

"Aletta?" Aletta mendongak melihat siapa gerangan laki-laki di hadapannya ini. "Kak Jevan, loh kok?" Aletta terlihat bingung.

"Boleh duduk di sebelah kamu? ganggu gak?" Jevan melirik ke arah Kevin yang tengah lelap-lelapnya tidur sambil memeluk pinggang Aletta. "Eh boleh kok, Kev! bangun." Aletta menggoyang-goyangkan tubuh Kevin. Jevan duduk disebelah kiri Aletta.

"Hmm." Gumam Kevin namun tidak melepaskan pelukannya. "Kev!" Aletta memanggilnya lagi.

"Ekhm." Jevan berdehem. "Eh ini si Kevin sakit Kak, kepalanya di jait, btw, ini kenalin Bibik Aletta Bik Mawar, udah kaya Mama angkat Aletta, cantik kan?" Alih Aletta pada Jevan mengenalkan Bik Mawar yang sedari tadi diam tak bersuara, yang sekali-kali menatap Kevin horor karena berani bergelanyut manja pada Aletta.

"Oh Bik..." Jevan bangun dari duduknya dan menyalim tangan Bik Mawar. "Kasep ih!" Pekik Bik Mawar.

"Ini yang namanya Jevan.." Aletta memutar bola matanya menatap Jevan lalu mengangguk sok malu.

"Oh sandwich yang Bibik-"

"Iya sandwich yang aku buatin tiap pagi buat Jevan Bik." Kekeh Aletta pada akhir kalimatnya mengkode Bik Mawar.

'Haduh, pembohongan publik nih!' Batin Bik Mawar lalu ikut terkekeh yang dibuat-buatnya mengikuti Aletta.

"Oh iya, Kak Jevan ngapain disini?"

"Mama Kakak dirawat disini." Ujar Jevan terlihat sedih. "M-maaf Kak sebelumnya, Mama Kakak sakit apa kalau Al boleh tau?"

"Iya gapapa kok, Mama sakit..." Jevan terlihat enggan memberitahu Aletta.

I'm A Good Girl [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang