-16-

45.7K 4.7K 938
                                    

KRINGGGGGG...

Suara jam beker diatas nakas Aletta. Aletta bangun dengan malasnya, hanya untuk mematikan jam tersebut. Ini sudah kali ketiga ia melakukan hal yang sama pagi ini.

Brak!

Suara pintu terbuka, tapi lebih mirip di dobrak.

Mendengar suara pintu yang terbuka keras oleh Bik Mawar Aletta tersigap langsung bangun dan terduduk.

Bik mawar sudah berdiri diambang pintu sambil memegangi pisau dapur.

"MAN RABBUKA?!?!" Teriak Bik Mawar.

"ALLAH!" Aletta tidak peduli nyawanya sudah terkumpul sempurna atau belum, ia berlari sedikit hoyong masuk ke dalam kamar mandi untuk mengambil wudhu.

Sial! dia telat shubuhan lagi hari ini, biasanya kalau telat begini ada aja azabnya nanti.

Aletta mencuci muka dan menyikat giginya sebelum akhirnya berwudhu.

Setelah berwudhu ia keluar dari kamar mandi, Bik Mawar sudah tidak ada disana.

Baguslah, Aletta membuang nafas lega.

"Tidur bentar lagi aja deh, ngantuk banget." Aletta merebahkan tubuhnya ke atas kasur.

"Non..." Aletta melirik ke sebelahnya, Bik Mawar ternyata bersembunyi dibalik selimut.

"Eh, ini mau sholat." Kekeh Aletta bangun dan mengambil sajadahnya dan menggelar sajadahnya, kemudia mengambil mukena dari dalam nakas satunya, lalu mengenakannya.

Dan shalat shubuh.

Bik Mawar mengangguk sekali, dan barulah ia keluar dengan damai dari kamar Aletta.

"Assalamu'alaikum warahmatullah..."

Selesai sudah kewajibannya.

Aletta yang badgirl aja sholat, masaan kamu ga?

Aletta mengangkat kedua tangannya berdo'a, pertama-tama yang paling utama ia mendo'akan sang-Bunda, Ibu yang telah melahirkannya ke dunia. Yang sekarang sudah bahagia di syurganya Allah, semoga saja.

Barulah setelahnya ia mendo'akan Papanya, Mama tirinya, lalu si kembar Aluna dan Alaska, biar hilang sifat setannya, sekalian mendo'kan dirinya sendiri yang tidak jauh beda nakalnya dari kedua Kakaknya itu, menurutnya.

Lalu Kevin, Alna, Bik Mawar, teman-temannya dan terakhir barulah Jevan.

Jevan menjadi do'a terakhir Aletta, tapi menjadi do'a yang terpanjang setelah do'a untuk kedua orang tuanya.

"Ya Allah kalau Jevan bukan jodoh hamba, tolong di cek ulang, kalau belum nemu juga coret aja nama jodohnya dia yang seharusnya, gantiin sama nama Aletta, ntar jodohnya si Jevan biar Aletta cariin cowo yang lain deh, tapi kalau gak bisa juga, buat si Kepin dapat hidayah biar jadi mualaf, tapi kayanya yang itu lebih susah dari yang pertama, yaudah deh siapa aja yang penting jangan Kak Alaska, itu jangan banget ya Allah, aamiin." Aletta mengusap wajahnya.

Kun fayakun Al, tidak ada yang tidak mungkin!

Aletta melipat sajadahnya, kemudian melepas dan melipat mukena yang ia kenakan. Lalu dimasukkan kembali ke dalam laci pada nakasnya.

"Makan, mandi, makan, mandi, makan, man...makan!" Ia mencoba menghitung kancing bajunya, semuanya berjumlah enam kancing, tapi...

"Bik, Al laperr!!!" Teriak Aletta dari atas kepada Bik Mawar yang berada di lantai bawah, tepatnya di dapur.

"Mandi dulu!"

"Ga mauuu!!!" Teriak Aletta seperti anak kecil.

"Yaudah, kalau makan buruan turun, Bibik banyak pekerjaan nih, ga bisa nganter." Teriak Bik Mawar dari dalam dapur, ia tengah sibuk menata Kulkas, membuang sayur-sayuran yang sudah busuk menggantinya dengan yang baru dan segar.

I'm A Good Girl [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang