50. ANGKATAN 02

106K 12.3K 1.1K
                                    

50. ANGKATAN 02

"NANTI PULANG SEKOLAH IKUT GUE, YA?!"

Suara bising dari beberapa kendaraan memaksa Arya berteriak agar Ara mendengar ucapannya. Banyak pemuda seumurannya juga yang baru saja berangkat seperti Arya dan Ara. Hanya kelas 12 yang berangkat, sedangkan kelas 11 dan 10 di liburkan, agar ujian berjalan dengan lancar.

"KEMANA?!"

"KE BASECAMP, MAU NYERAHIN POSISI KETUA STRAATLEIDER!"

"OHHH CERITANYA UDAH PENSIUN NIH?" goda Ara tersenyum mengejek yang dapat Arya lihat di spion motor.

"KAN BENTAR LAGI LULUS SAYANGG ...."

Sekarang giliran Arya yang membalas, setiap kali Arya bilang 'sayang'. Rasanya Ara ingin melayang.

Saat sudah melewati gerbang, Ara merapikan rambut yang berantakan karena memakai helm. Hari ini ia tidak menguncir rambutnya, sekali-kali diurai katanya.

Tangan Arya terulur membantu merapikan rambut Ara, kebiasaan saat turun dari motor pasti ia akan melakukan itu.

"Ekhem! Pacaran mulu mas, mba. Ujian udah mau dimulai tuhhh ...," sindir Sesil bergendengan dengan Ray. Tidak ada angin tidak apa, mereka berdua dikabarkan jadian. Tapi Ara bersyukur, setidaknya Sesil tidak akan berusaha mendekati Arya lagi.

"Ekhem! Situ gak ngaca mbaaa," Ara menyindir balik. Jelas-jelas Sesil yang terlihat lebih mesra malah mencibiri dirinya.

Sesil mendengus melewati Ara dengan menarik lengan Ray menjauhi mereka berdua. "RAYY! KABARIN ANAK-ANAK BUAT KUMPUL KE BASECAMP PULANG SEKOLAH. LO JUGA HARUS DATENGG!"

"SIAPPP BAPAK KETUAA!"

Ara fikir, pelajaran bahasa indonesia cukup sulit. Karena jawabannya menjebak, dan itu harus benar-benar fokus agar tidak salah menjawab. Beberapa kali dahinya berkerut, apalagi saat melihat soalnya yang panjang sekali bagai jalan tol. Jika soalnya pendek pasti jawabannya yang panjang.

Mending ia membaca Novel paling tidak wattpad saja. Dari pada harus melihat soal didepannya. Melihat soalnya saja sudah membuat matanya mengantuk seketika. Yakali, Ara tertidur saat ujian berlangsung. Sorry-sorry ya, ini bukan jam pelajaran pak Anas, jadi impossible.

Besok ujian terakhir bahasa inggris, semoga dirinya bisa menjawab dengan baik. Bisa malu jika ia tidak bisa membuktikan bahwa ia bisa juara 1 nanti. Tapi, Ara takut para guru jantungan nanti. Yakali, kalo dia di tuduh mencuri jawaban ujian karena bisa mengerjakan dengan nilai sempurna. Kan repot nanti.

Entah apa yang membawa dirinya keperpustakaan. Padahal para temannya sudah memilih untuk pulang saat ujian selesai. Kakinya melangkah kearah beberapa rak yang berisi Novel. Ada banyak Novel dengan berbagai genre disini, dan Ara sukai itu.

"Ohhh ... gue cari-cari dari tadi ternyata disini." Arya bertengker dengan memasukan kedua tangannya di saku.

Ara mendongak hingga ia melihat Arya yang menatap datar dirinya. "Emang kenapa? Gaboleh?"

Kakinya melangkah menuju kearah Ara. Tangannya memegang dagu cewek itu agar mendongak menatap kearahnya. "Lo lupa? Kita mau ke basecamp."

Ara menepuk dahinya, bahkan ia tidak mengingatnya sama sekali. Segera ia menarik tangan Arya mendadak membuat cowok itu kehilangan keseimbangan dan terjatuh kearah Ara.

Untung saja tangannya menahan di rak buku, jika tidak sudah pasti ia menubruk tubuh Ara. Arya meniup mata Ara saat cewek itu hanya melamun kearahnya. Alhasil Ara tersadar, mendorong tubuh Arya menjauhi dirinya. "Modus!" tuduhnya.

ARYA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang