55. FIRASAT

95.2K 10.9K 1.7K
                                        

55. FIRASAT

Semua menatap heran kepada Ara yang di jemput cowok lain. Bahkan Ara terlihat sangat senang dan langsung memeluk Raga hingga keduanya melesat meninggalkan area sekolah. Semua berfikir bahwa Arya sudah putus dengan Ara, karena Ara bersama cowok lain yang tidak diketahui siapa wajahnya.

Tangannnya terkepal erat melihat pemandangan beberapa menit yang lalu. Niatnya ingin mengajak Ara pulang bersama, tapi cewek itu malah pergi bersama cowok lain. Apalagi mendengar ucapan Ara saat di UKS. Cewek itu bilang seakan bahwa mereka tidak ada hubungan.

"Kalo itu mau lo, gue bakal jauhin lo." Arya meninggalkan sekolah dengan kecepatan di atas rata-rata. Emosinya naik, darahnya seakan mendidih melihat Ara bersama cowok lain. Jadi? Ara sudah punya cowok lain, dan dugaannya benar. Cowok yang di caffe itu pacarnya. Terus dirinya mau dikemanain? Arya tersenyum miris.

"Hah? Ara kenapa sama cowok lain?" bengong Riva.

"Abangnya mungkin?" selidik Stella ikut heran.

Riva menggeleng. "Gak mungkin njir! Bang Vano mana pernah jemput Ara."

Ketakutan Kesya benar, Ara berbeda. Tubuhnya sama, tapi jiwanya seakan berbeda. Ia melirik kearah Alexa yang masih terdiam menatap kepergian Ara. Terlihat dahi Alexa berkerut bingung, apalagi saat melihat Arya yang melesat meninggalkan sekolah dengan cepat saat melihat Ara bersama cowok lain.

"Gue bilang juga apa Al. Ara aneh hari ini, tuh cewek juga ngapain sama cowok lain. Mana wajahnya ketutup helm," bisik Kesya yang didengar Alexa.

Alexa merasa, ia sedikit familiar dengan motor cowok yang bersama Ara. Seperti pernah melihatnya, tapi entah dimana. Alexa lupa akan itu, tapi ia yakin dirinya mengenal siapa orang dibalik —helm full face— itu.

"Ikut gue."

"Ekh— mau kemana?" Kesya di tarik oleh Alexa kembali masuk kedalam area sekolah.

"MAU KEMANA?" teriak Riva dan Stella.

"ADA URUSAN!"

Disinilah mereka berdua berada, di taman belakang sekolah yang sepi. Tempat yang pernah di datangi Ara dan Arya, tanpa tahu bahwa ada orang ketiga yang bergelantungan. Kesya bergidik ngeri saat Alexa mengajak dirinya ketempat taman belakang sekolah. Bahkan ia berusaha untuk tidak pernah melewati taman belakang sekolah, dan sekarang Alexa malah mengajaknya kesini.

"Lo ngapain ngajak gue kesini anjir?! Serem gila." matanya melirik kearah pohon beringin yang cukup tua. Terlihat sangat menyeramkan hingga udara disini mendadak dingin.

Alexa melihat kesekeliling, berusaha mengecek agar tidak ada orang selain dirinya dan Alexa. "Gue mau nanya, sebelum Ara pingsan lo bilang apa kedia?" Alexa terlihat serius mengucapkannya.

Kesya berfikir. "Gue bilang, 'Lo kenapa sih Ra? Hari ini lo aneh banget. Lo seakan lupa siapa Arya di hidup lo'. Gitu doang, tiba-tiba tuh anak kesakitan kepalanya. Aneh tauu ... Ara."

Dahinya berkerut memikirkan ucapan Kesya, tanda-tandanya Ara seperti hilang ingatan. Ia akan kesakitan jika terlalu banyak berfikir. Tapi Alexa belum terlalu memastikan, apalagi Ara terlihat baik-baik saja. Bagaimana bisa Ara lupa dengan Arya?

"Lo mikir kayak gue gak?"

Kesya menggaruk kepalanya bingung. "Mikir kalo jiwa yang ditubuh Ara itu bukan jiwanya?" ujar Kesya lugu.

"Goblok! Lo fikir jiwanya ketuker! Fikiran lo terlalu jauh." Alexa gak habis fikir dengan ucapan Kesya yang begitu mudahnya berujar seperti itu. Dikira film horror kata ya.

Kesya terkekeh kecil. "Terus apa?"

"Gue fikir Ara hilang ingatan." keduanya saling beradu tatap. Dengan perasaan yang berbeda, rasa risau dan bingung.

ARYA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang