03. HUKUMAN UNTUK ARA

243K 23.6K 5.1K
                                    

KEADAAN kantin yang ricuh tidak membuat gadis berambut panjang itu terganggu sedikitpun, Ara masih tenang menikmati mie ayam pedas dengan cemilan keripik kentang yang dia dapatkan dengan cara memalak Arya tadi.

Para sahabatnya juga sibuk dengan makanan mereka masing-masing. Memang benar kan? Kalau lapar ya gak mau peduli sama lainnya, yang penting kenyang.

"Nih ya Ra, gue tadi kesel banget sama Regal. Tupperware mak gue sampe penyot gara-gara dia, gue harus gimana Ra nanti! Kalo mak gue tau, bisa di usir 3 hari 3 malam!" adu Kesya kepada Ara yang mengangguk-anggukan kepalanya.

Sudah tidak asing lagi bagi mereka yang selalu melihat Kesya dan Regal ribut, mau tentang tupperware bahkan tentang pulpen yang dicuri Regal juga di ributin. Jodoh baru tahu rasa.

"Em ... minta ganti aja," lempeng Ara santai.

Kesya menabok punggung Ara kesal membuat gadis itu mau tak mau tersedak. "Uhuk ... uhuk!"

Riva yang sedang membuka bungkus permen karetnya pun kelimpungan melihat sahabatnya tersedak hingga muka memerah. Riva memberikan minuman yang langsung di terima Ara.

"Lo mau bunuh gue?!" Ara menatap kesal kearah Kesya, bahkan gadis itu hanya menampilkan cengiran tak berdosanya.

"Sorry ... sengaja." Kesya memeledkan lidahnya, ingin sekali Ara menarik lidah sahabatnya agar tidak bisa meledek dirinya lagi.

"Sialan!"

BUKK!

Sekali lagi tabokan mendarat di punggung Ara, untung saja gadis itu sedang tidak memakan makanannya.

"Suka banget ngumpat," ujar gadis yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya. Dia Alexa sahabat Ara yang paling memiliki pemikiran dewasa.

"Sakit, Al," ringis Ara.

"Mampus, lo, Ra! Singa betina ngamokk!" Alexa menabok Stella membuat Ara tertawa mengejek.

"Lo juga," Alexa menatap tajam keduanya membuat Ara dan Stella mendengus. Galak banget emang Alexa.

"Ekh lihat tuh, gerombolan Arya dkk masuk kantin." semuanya menatap kearah yang di tunjuk Riva, kecuali Ara yang tidak peduli dengan datangnya mereka. Toh, yang penting tidak merugikan Ara dan makanannya.

"Kenapa ya, Ardan itu cool banget!" kagum Stella yang memang menyukai cowok itu dari kelas 10. Tapi yang namanya Ardan memang cowok tidak peka, bahkan dia lebih peduli dengan gamenya dari pada dengan cewek.

"Dih, males banget, ada si Regal. Ganggu pemandangan aja tuh cowok," sindir Kesya saat kelimanya berjalan melewati mejanya.

Regal yang sedang tebar pesona pada cewek lain pun menghentikan langkahnya saat mendengar suara yang sudah tidak asing lagi baginya.

"APA LO BILANG?!" hardik Regal tak terima.

Kesya bangun dari duduknya. "Lo ganggu pemandangan aja, apa?! Gak denger? Mau gue ulang satu kali lagi? LO GANGGU PE—"

"Bacot!" Regal melangkahkan kakinya meninggalkan Kesya yang belum selesai bicara. Membuat gadis itu kesal setengah mati.

"Sialan! Kampret! Regal anj—" kata-kata Kesya tertahan saat melihat tatapan tajam dari Alexa.

"Ngumpat sekali lagi, gue bilangin nyokap lo Sya." Alexa bersedekap santai.

Ara masih sibuk dengan mie ayamnya, sesekali tertawa ngakak saat membaca cerita Wattpad di ponselnya. Selain hobi makan, dia juga hobi baca. Bukan membaca buku pelajaran, tapi novel. Kalau itu beda lagi ceritanya.

ARYA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang