[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA]
[Tersedia di Gramedia]
-Tentang siapa 'Dia' yang sebenarnya-
Arya Voorzitter Geralldo. Pemimpin dari sebuah geng bernama Straatleider. Pemilik mata tajam dan paras rupawan. Arya itu seperti cuaca, sulit ditebak. Hid...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lo kalo mau ngajak mati jangan bawa-bawa gue dong!!" hardik Ara kesal.
Sesuai perkataan Arya kemarin, kini dirinya berangkat bersama. Terpaksa. Ingat ya, terpaksa. Kalo gak mah dia lebih suka pakai motor sendiri biar bisa ngebut di jalan. Tapi giliran di bonceng ngebut nyawa berasa melayang. Untung saja Abangnya masih berada di luar kota, kalau gak bisa berabe kalau nunggu di introgasi dulu.
"Makanya peluk," ujar Arya santai. Dari balik helm dia tersenyum geli, kenapa dirinya seperti ini jika bersama Ara. Melihat wajah kesal Ara sudah menjadi hobinya sejak hampir 3 tahun ini.
Ya, sejak pertama kali bertemu saat gadis itu melempar kulit pisang di depan wajahnya, Arya sudah jatuh hati padanya. Membuat masalah dengan Ara adalah salah satu taktiknya agar selalu bisa dekat dengan gadis itu. Karena wajah kesal Ara terlihat lucu di matanya, gadis itu lebih terlihat menggemaskan saat kesal.
"Ogah!" tolak Ara mendengus.
Meski keduanya sudah merubah hubungan yang dulunya musuh kini menjadi pacar. Tapi tidak dapat merubah kelakuan mereka yang jika bertemu lebih suka keributan dari pada layaknya pasangan umumnya.
"Yaudah!"
BRUMM!
"MAKKK NYAWA ARA MELAYANGG!!" latanya reflek memeluk pinggang Arya membuat cowo itu tertawa kecil mendengar pekikan Ara.
Ara menabok punggung Arya keras, namun tak berasa bagi Arya. "Lo ya! Kalo punya dendam kusumat bilang, jangan bikin anak orang jantungan!"
"Biar lo peluk," ujarnya santai.
"Lo masih waras kan Ar? Aneh lo." Ara tetap memeluk pinggang Arya, lama kelamaan dalam posisi ini entah kenapa menjadi nyaman. Ara menyenderkan kepalanya di pundak Arya, dan cowo itu mengusap telapak tangan Ara.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lo mau tau sesuatu gak?"
"Apah?! Gue gak denger!" teriak Ara karna suara Arya tersamar-samar.