56. SEGALA CARA

110K 10.7K 4.5K
                                        

56. SEGALA CARA

Alexa menatap tajam Arya, tangannya terkepal saat mendengar ucapan cowok itu ketika dirinya masuk kembali kedalam kamar. Dilihatnya Arya malah tersenyum sinis seakan benar-benar tidak mau tau lagi.

"Lo mau bantu cari Ara? Atau lo siap kehilangan dia?" ancam Alexa tersenyum miring.

Arya terdiam, dalam lubuk hatinya ia tidak ingin melepaskan Ara. Tapi untuk apa di pertahankan kalo cewek itu saja tidak menginginkan dirinya? Mengingat itu membuat ulu hatinya nyeri seketika.

"Buat apa? Dia gak pernah butuh gue. Bahkan tuh cewek pergi sama cowok lain," sinis Arya tanpa menyebut nama Ara.

Ruangan ini diisi oleh kekehan sinis Alexa. "Lo gatau alesan dari balik semua ini. Jadi lo dengan mudah nyimpulin itu, gue harap lo mau dengerin penjelasan gue sebelum lo menyesal setelahnya."

Kelimanya saling beradu tatap, terlihat jelas wajah Arya gelisah. Cowok itu tidak akan bisa menyembunyikan raut khawatirnya, Ardan tahu bahwa Arya begitu mencintai Ara. Jadi tidak akan mungkin melepaskan Ara begitu mudahnya.

"Gue gak peduli. Mending kalian pergi." Arya berujar dingin.

"Bangsat! Gampang banget lo bilang gitu!" hardik Kesya kesal melihat tampang bodoamat dari Arya.

Arya tersenyum sinis melihat respon Kesya. "Kalo dia bisa? Kenapa gue gak?" sinisnya.

Ardan berdiri dari sofa, ditatapnya Arya yang terlihat acuh itu. Dengan cepat tangannya menarik baju hitam Arya, sontak Arya berdiri dari duduknya. Bogeman mentah melayang diwajahnya.

BUGH!

"GAMPANG BANGET LO BILANG GITU?! MANA ARYA YANG GUE KENAL? YANG SELALU PERJUANGIN APA YANG UDAH JADI MILIKNYA?!!"

Nafas Ardan memburu, wajahnya memerah mendengar ucapan acuh Arya. Disaat dulu Ara mati-mati melawan Bara sendiri demi ngelindungin Arya, tapi cowok itu malah bodoamat saat Ara sedang membutuhkan sosoknya.

Ardan tahu bahwa Ara juga sangat mencintai Arya, jika tidak cewek itu tidak akan mau berkorban. Hingga tubuhnya di penuhi luka tusukan sekalipun. Tapi, Arya dengan bajingannya malah acuh disaat Ara melakukan kesalahan yang cewek itu saja tidak sadar.

Diusapnya sudut bibir yang berdarah, Arya menatap nyalang kearah Ardan yang masih menahan emosinya. Bahkan kondisi ruangan mendadak panas seketika. "Gue cuman nurutin permintaan Dia!"

Sakit lo? Sejak kapan gue jadi pacar lo?

Ingatannya kembali mengingat ucapan Ara saat di UKS. Cewek itu pergi meninggalkan dirinya tanpa menjelaskan apapun lagi, membuat Arya di landa kebingungan karna ucapan Ara. Namun sejenak Arya sadar, cewek itu mau hubungan ini selesai. Terus salah Arya dimana? Hatinya tersenyum miris.

Salahnya mencintai Ara.

"Apa yang Ara bilang?" Regal bertanya.

"Pertama, gue lihat Dia sama cowok di caffe berduaan. Kedua, saat Dia bangun dari pingsan, Dia malah seakan-akan benci sama gue, seakan lupa akan hubungan gue sama Dia. Jadi? Buat apa di perjuangin kalo Dia lebih milih yang lain?" Arya tersenyum miris.

***

Raga terlihat khawatir melihat Ara yang tak kunjung sadar. Badan cewek itu juga menjadi panas. Kondisi di luar juga hujan deras sekarang, apalagi melihat Ara yang seperti ini membuat hatinya sesak. Terkadang Ara bergerak gelisah tapi tak kunjung membuka matanya. Selimut sudah membungkus cewek itu, agar Ara tidak menggigil.

Entah kenapa Ara tiba-tiba pingsan tadi. Setelah dirinya kembali dari kamar, malah di suguhkan pemandangan menyakitkan. Ara tergeletak di lantai dengan mata yang terpejam. Lagi-lagi cewek itu tidak sadarkan diri. Tapi menurut Raga itu bagus, jadi ia punya alasan untuk tetap membuat Ara tinggal disini. Kalo bisa ia ingin membawa Ara ikut kebandung nanti. Atau keluar Negri kalo perlu, agar tidak ada yang dapat mencegah dirinya menjadikan Ara sepenuhnya menjadi miliknya. Kalo bisa ia akan menghapus semua ingatan gadis itu.

ARYA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang