SESUAI apa kata Pak Rudi minggu kemarin, hari ini kelas 12 Ipa 1 melaksanakan praktek berenang.
Semua sudah siap dengan baju renangnya, kecuali para cowok yang hanya memakai celana pendek tanpa atasan.
Membuat perut sixpack mereka terekpos bebas. Para cewek harus meneguk salivanya susah, melihat pemandangan yang mubazir jika di lewatkan.
"Okeh anak-anak kita lakukan pemanasan dulu, baru penilaian menurut absensi kalian."
Sekolah mereka memang tersedia tempat untuk berenang, jadi tidak harus susah keluar sekolah untuk melakukan praktek.
Semuanya mengangguk mendengarkan ucapan Pak Rudi, dan berlari 1 kali mengitari kolam berenang.
Lalu dilanjutkan pemanasan agar tidak terjadi sesuatu yang tidak di inginkan.
Ara mengusap peluh keringatnya, belum apa-apa saja dirinya sudah berkeringat. Decakan kecil berhasil lolos dari mulutnya, saat melihat banyak tatapan cewek sekelasnya yang menatap binar kearah perut Arya.
Dasar sok kegantengan!
Tatapan mereka bertemu, Arya tersenyum miring saat melihat Ara yang membuang muka.
Sudah tertangkap basah menatapnya, masih saja mengelak.
"Okeh, pemanasan cukup. Sekarang kalian coba gerakan kaki di air selama 5 menit untuk perilekkan," kata Pak Rudi.
"Siap pak!!" seru Regal. Cowok itu yang paling bersemangat jika berenang.
Katanya, lumayan buat cuci mata.
"Idih, idih! Kalo ginian aja semangat," cibir Kesya menatap sinis kearah Regal.
Regal balik menatapnya tak suka. "Terserah gue dong, kenapa lo yang repot."
Tatapan Regal beralih kepenampilan Kesya yang—emm. Gadis itu memakai baju berenang yang cukup pendek.
Entah kenapa hatinya tidak rela.
Mereka semua menurunkan kakinya ke kolam, sesuai perintah Pak Rudi tadi.
Arya dari tadi memperhatikkan gadisnya, bukannya memperhatikan Pak Rudi yang sedang menjelaskan. Tapi dirinya hanya melihat gerak-gerik Ara, gadis itu sedang mendengarkan ucapan Pak Rudi.
Wajahnya terlihat lugu jika diam.
Dia tersenyum miring, Ara berbeda. Yang lain memakai baju renang, tapi gadis itu hanya menggunakan kaos oblong berwarna hitam meski terlihat kecil ukuran bajunya. Ya, dengan memakai celana pendek juga.
Untung tidak ada larangan untuk memakai baju selain baju berenang. Jika ada, mungkin Ara akan selalu berada di dekatnya untuk menghalau tatapan para buaya yang menatap kearah gadisnya.
"Arya Voorzitter," ujar Pak Rudi. Guru itu menatap kearah Arya, yang masih diam belum menyeburkan dirinya ke kolam.
"Arya cepat, jangan buang-buang waktu."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARYA [TERBIT]
Teen Fiction[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA] [Tersedia di Gramedia] -Tentang siapa 'Dia' yang sebenarnya- Arya Voorzitter Geralldo. Pemimpin dari sebuah geng bernama Straatleider. Pemilik mata tajam dan paras rupawan. Arya itu seperti cuaca, sulit ditebak. Hid...