Jangan lupa buka mulmed, biar liat muka syedihnya Arya hwhw. Gak tega banget akutuh sebenarnya ama Arya. Udah sayang banget xixixi(~_^)
Intinya itu menggambarkan Arya yang lagi syedih.
***
"Gue tau jawabannya."
Sontak mereka semua menatap kearah Ara yang terlihat sangat serius. Cewek itu terlihat menghembuskan nafasnya, hingga ia kembali melihat foto di ponsel Regal.
Ara sempat memperhatikan deratan huruf itu, ia berfikir sekali lagi hingga akhirnya ia tahu apa ini.
"Ini sandi Caesar."
Regal tercengang tidak percaya, ia sedikit ragu dengan ucapan Ara. Bagaimana cewek itu tahu tentang kode ini? Bahkan dalam mapel pelajaran saja Ara terlalu malas, dan selalu mendapat nilai merah.
"Bagaimana lo tau?" Ardan mewakili rasa penasaran Regal.
Ia menyuruh Alexa mengambil buku kosong, beserta dengan bolpoint sekaligus. Ara tidak menjawab ucapan Ardan, melainkan cewek itu sibuk mencoret-coret buku kosong itu.
Baru kali ini Regal melihat Ara sangat fokus.
"Gue belum tahu jawabannya, tapi gue akan coba buat pecahin."
Regal menyaut. "Mana mungkin lo bisa! Matematika aja dapet 50," celetuk Regal.
Sontak Ara mendongak, ia menyobek 1 kertas dan dibuat bulet-bulet hingga akhirnya dilempar tepat mengenai hidung mancung Regal.
Andai saja Regal tahu, bahwa Ara hanya berpura-pura bodoh. Jika tidak, pasti ia akan selalu mendapat juara 1 di kelas. Bahkan jika Ara mau, ia bisa mendapat juara 1 seangkatan.
"Diem lo!" Ara menggeram kesal, bisa-bisanya tuh cowok membuat emosinya kembali naik.
Regal mengusap hidungnya, padahal kan ia hanya berbicara fakta.
'Gue rasa Ara berbeda.'
Seketika Ardan kembali mengingat ucapannya beberapa minggu lalu. Ia mengingat percakapan dirinya bersama dengan Arya, dimana saat ia merasa bahwa Ara berbeda dari gadis biasanya. Dan emang benar, sekarang terbukti. Cewek itu bisa mengerti arti kode yang bahkan dirinya sendiri tidak tahu maksudnya.
Butuh waktu 10 menit untuk Ara fokus memecahkan kode tersebut. Bahkan ia tidak menghiraukan suara menguap dari Regal. Ara terlihat sangat fokus pada kertas di depannya, tanpa memperdulikan makhluk lainnya.
Regal saja hampir memejamkan matanya karena hanya ada kesuyian yang membuat dirinya mengantuk. Berbeda dengan Ardan yang memperhatikan semua gerakan tangan Ara, cewek itu terlihat sangat lincah untuk memecahkannya. Alexa bersedekap, karena ia tahu, Ara memang sepintar itu. Kalo Ara mau pasti cewek itu bisa mengalahkan dirinya di kelas.
"Selesai!"
Ara menepuk buku kelantai dengan keras, hingga menimbulkan bunyi yang membuat Regal tersentak karena cowok itu hampir sampai kedalam alam mimpinya.
Regal mengelus dadanya, ia mengucek matanya yang sedikit berair. "Kaget Ra," celetuknya.
Ara mengedikan bahunya, lantas ia memberikan kertas coretan tadi kepada Ardan dan Alexa tanpa mengingat Regal. Padahal kan Regal juga ingin tahu.
"Jadi gini, gue jelasin."
Ara menunjuk beberapa angka beserta hurufnya. "Benar ini sandi Caesar, nah. Yang—kamu:CFODJ— itu jawabannya BENCI, kenapa? Karena kunci ini bakal di 'tambahin' atau buat 'menggeser' karakter pesan asli untuk membentuk sandi."

KAMU SEDANG MEMBACA
ARYA [TERBIT]
Fiksi Remaja[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA] [Tersedia di Gramedia] -Tentang siapa 'Dia' yang sebenarnya- Arya Voorzitter Geralldo. Pemimpin dari sebuah geng bernama Straatleider. Pemilik mata tajam dan paras rupawan. Arya itu seperti cuaca, sulit ditebak. Hid...