52. SALAH PAHAM

103K 11.7K 1.7K
                                    

52. SALAH PAHAM

Hari ini sepulang sekolah Ara memutuskan untuk pergi ke caffe untuk sekedar menyendiri. Ia membawa laptop sambil membaca wattpad di sana, sesekali Ara meminum coklat panas yang tersedia di depannya. Ia tidak mengabari Arya, bahkan cowok itu mengirimi ia pesan dari tadi namun ia abaikan. Sudah lama Ara tidak menghabiskan waktu sendiri seperti ini. Dan mumpung ujian sudah selesai, sekarang dirinya ingin bersantai menenangkan fikiran.

Duduk di bagian pojok dekat jendela adalah hal yang disukai Ara. Apalagi kondisi diluar sedikit gerimis, membuat suasana menjadi sangat tenang. Matanya beralih melirik ponsel yang terus bergetar, jika ia tidak mengangkatnya pasti Arya akan terus menggangu dirinya.

"Apaansih Ar? Jangan ganggu gue dulu, bisa gak?" geram Ara saat ketenangannya di ganggu.

"Ara dimana? Gue dirumah lo, tapi lo gaada."

"Gue lagi pengin sendiri Ar, udah dulu ya. Mau lanjut baca. Bye!"

"Ntar dul—"

Sambungan terputus. Ara kembali meletakan ponselnya, ia menyalakan mode pesawat agar Arya tidak bisa menganggu dirinya lagi. Ara melanjutkan membacanya lagi saat tadi sempat tertunda, terkadang ia tersenyum sendiri.

Tangannya terulur mengambil kentang goreng yang menemani dirinya sekarang. "Anjir! Cowoknya possesive gila! Tapi si ceweknya lagi, nurut banget. Baru juga jadi pacar, belum jadi suami." greget Ara.

Rasanya ia ingin membacoti si cowok, tapi ceweknya juga terlalu lemah. Apa-apa selalu nurut, nanti kalo cowoknya nyuruh aneh-aneh kan berabe, mana polos.

"Njirrr! Greget banget gue." Ara menggebu-gebu sambil memakan kentang gorengnya. Matanya teralih kearah pintu caffe saat terdengar lonceng yang berbunyi.

Dapat ia lihat seorang cowok memakai topi hitam, serta jaket jeans dengan rambut yang acak-acakan. Namun, ia memakai masker. Jadi Ara tidak tahu siapa cowok itu. Tidak mau ambil pusing, Ara kembali menatap laptopnya.

Hingga suara decitan kursi membuat fokusnya terpecah. Ara mendongak, hingga tatapannya bertemu dengan mata seseorang yang pakai masker tadi. Terlihat cowok itu menatap dalam kearahnya.

"Siapa lo?" curiga Ara. Udah dateng-dateng tanpa permisi, ganggu lagi.

Cowok itu tersenyum miring tanpa bisa dilihat oleh Ara, perlahan ia melepas masker hitamnya memperlihatkan paras tampannya. Ara membulatkan mulut saat melihat siapa cowok yang mengganggu dirinya. "Raga?"

"Hay, udah lama ya kita gak ketemu." Raga tersenyum miring.

Dahi Ara berkerut bingung. "Lo ngapain disini?"

Raga mengedikan bahunya acuh. "Niatnya gue mau kuliah di jakarta."

Ara menganggukan kepalanya, ia kembali memfokuskan kepada laptopnya membaca wattpad lagi. Tangannya terulur mengambil minuman dan meneguknya pelan. Tanpa Ara sadari, dari tadi Raga tidak pernah lepas memandang Ara. Dari cewek itu minum, hingga tersenyum sendiri.

"Gue gak nyangka ketemu lo lagi. Padahal udah beberapa bulan kita gak ketemu." Raga memecahkan keheningan.

Ara mengangguk lagi. "Iya." ia menjawab tanpa memandang Raga. Ara terlalu fokus pada bacaannya hingga mengangguri cowok ganteng di depannya.

"Lo makin cantik."

Uhuk!

Ara tersedak kentang gorengnya, dengan cepat Raga mengambilkan minuman yang langsung di rebut Ara. Perlahan tangannya terulur mengusap pelan pelipis Ara, yang membuat tubuh cewek itu mematung seketika.

ARYA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang