54. RASA ANEH
Kesya rasa, hari ini Ara sedikit berbeda. Cewek itu lebih kalem daripada biasanya, Ara lebih banyak diam dari pada mengoceh dan membuat keributan. Bahkan ia tidak melihat batang hidung Arya, kemana cowok itu.
"Ra? Gue lihat-lihat 2 hari ini lo jarang berangkat bareng Arya lagi, kalian berantem?"
Ara mendongak menatap heran kearah Kesya. "Berangkat bareng? Ngaco lo! Lo kan tau gue gak pernah akur sama tuh cowok."
"Hah?" Kesya menggaruk tengkuknya bingung akan ucapan Ara yang tidak masuk akal. Cewek itu seperti kembali seperti Ara yang dulu, yang tidak menyukai Arya.
Arya juga tidak ada dari awal bel berbunyi, cowok itu tidak nampak hidungnya. Biasanya akan berada di bangku paling belakang, namun sekarang tasnya saja tidak ada. Kesya fikir Arya tidak berangkat hari ini, makanya Ara berangkat sendiri.
"Oh ... Arya gak berangkat ya, hari ini?"
Ara menatap aneh Kesya. "Apaan si Sya? Mana gue tau, tanya aja maknya!"
Kesya menggelengkan kepalanya heran melihat sikap Ara hari ini. Cewek itu sangat berubah, masa Ara lupa sama pacar sendiri? "Dih! Aneh lo."
Kesya meninggalkan Ara menuju kearah Alexa, cewek itu terlihat sibuk dengan bukunya. Bisa-bisanya sedang bebas gini ia masih membuka buku. Kadang Kesya heran, apa itu otak gak panas?
"Al," panggil Kesya.
"Hm."
"Gue rasa ada yang aneh sama Ara," ujar Kesya sedikit ragu. Mendengar ucapan Kesya, Alexa mendongak saat dirasa ucapan Kesya cukup penting.
Alexa menutup bukunya. "Aneh gimana?"
Kesya duduk disamping Alexa, ia melihat kanan kiri untuk memastikan tidak ada yang menguping nanti. "Lo percaya gak? Kalo Ara lupa sama Arya."
Dengan cepat kepala Kesya memundur saat Alexa menonyor kepalanya pelan. "Ngaco lo! Udah ah gapenting banget sih bercandanya."
Kesya sudah menebak bahwa Alexa tidak akan percaya pada dirinya, tapi melihat sifat Ara yang berbeda hari ini membuat dirinya merasa bahwa cewek itu sedikit aneh. Tidak biasanya juga Ara tidak mencari Arya saat cowok itu tidak ada di kelas.
"Gue serius Al, masa tadi gue tanya kenapa gak berangkat bareng Arya. Ekh, tuh anak jawabnya malah ngelantur. Katanya gini 'Lo kan tau gue gak pernah akur sama tuh cowok'. Aneh anjir!"
Alexa kembali tertarik akan ucapan Kesya, ia menatap kearah Ara yang terlihat senyum-senyum sendiri. Memang benar apa kata Kesya, bahkan Ara belum membuat keributan sekarang. Biasanya, baru datang saja sudah membuat suasana pecah.
Lain dengan Ara yang kembali memikirkan kejadian kemarin. Ia juga merasa heran pada dirinya, kenapa bisa tertidur di apartemen Raga. Dan sejak kapan dirinya berada disana? Terus, sejak kapan motornya berada di bengkel. Ara benar-benar tidak mengingatnya.
[FLASHBACK ON]
Matanya terbuka perlahan, kepalanya terasa sangat sakit saat ia memaksa membuka mata. Ara menggerang, ia tidak tahu berada dimana sekarang. Pandangannya buram karena rasa sakit di kepalanya.
Yang Ara lihat seseorang berjalan mendekat kearahnya, tapi ia tidak bisa melihat dengan jelas siapa orang itu. "Jangan di paksain."
Suara yang cukup ia kenal memasuki gendang telinganya, Ara mencoba membuka matanya meski sulit. Perlahan-lahan ia bisa melihat siapa orang yang ada didepannya. Cowok itu tersenyum tipis melihat Ara yang sudah sadar. "Apanya yang sakit?"

KAMU SEDANG MEMBACA
ARYA [TERBIT]
Teen Fiction[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA] [Tersedia di Gramedia] -Tentang siapa 'Dia' yang sebenarnya- Arya Voorzitter Geralldo. Pemimpin dari sebuah geng bernama Straatleider. Pemilik mata tajam dan paras rupawan. Arya itu seperti cuaca, sulit ditebak. Hid...