Tinggalkan jejak ♥️.
***
"Auris cepat turun makan, nanti kamu telat." Suruh Adele ke anaknya.
Auris yang mendengar panggilan mamah nya langsung saja keluar kamar sambil membawa tas ranselnya.
"Iya mah, ini udah selesai." Auris langsung turun dan menuju meja makan yang sudah penuh keluarganya.
Semua keluarga tersenyum melihat Auris sudah datang dan duduk.
"Mana Hoodie kamu? Pakek gih nanti panas." Afkar tanya ke adeknya ini.
"Lupa bang, mager ke atas juga." Kata Auris sambil makan.
Semua keluarga mengeleng mendengar anaknya ini mageran.
"BI Minah tolong ambilkan Hoodie Auris di kamar ya, yang warnanya abu abu." Suruh afkar ke BI Minah.
"Baik den." BI Minah naik tangga dan mengambil Hoodie Auris.
Setelah mengambil Hoodie langsung saja memberikan ke Auris dan memakainya.
"Bang, papah udah siapin 2 bodyguard buat Auris, meskipun gitu kamu tetep jaga adek kamu jangan lalai lagi papah kasih kepercayaan ke kamu." Afkar hanya mengaguk mengerti apa yang di ucapkan oleh papahnya ini.
"Ih, kenapa segala pakek bodyguard kan Auris udah ada Abang, lagian Auris juga ngga apa-apa." Auris menantang keinginan papahnya itu.
Albert mengeleng mendengar anaknya tidak setuju jika anaknya tidak di awasi oleh orang suruhannya takutnya ada orang yang berniat jahat sama anaknya.
"Kamu sekolah atau ngga? Ngga sekolah juga gpp yang nyuruh gini opa bukan papah kamu, banyak yang ngincar kamu sayang, kita semua disini mau kamu tetep aman." Opa yang ikut ngomong sekarang.
"Omaa, opa mahh kan Auris malu masak di intilin trs ga lucu kan nanti klo Auris mau ke kamar mandi di ikutin." Rajuk Auris dan mengadu ke Omanya.
"Yah masak ikut kamu masuk kamar mandi paling juga di luaran kan gamungkin aneh-aneh aja kamu udah makan habis ini berangkat." Sekarang nenek ikutan juga menyuruh cucunya untuk mengikuti kemauan keluarganya.
"Hari ini bodyguard dan besok papah akan menyuruh Ray untuk sekolah di sekolahan kamu nanti dia jagain kamu biar Abang ga kualahan gimana mau ngga klo sama Ray?" Tanya Albert mencoba membujuk anaknya ini.
Auris mengerutkan kening kan kasian Ray pindah pindah sekolah nanti tapi dia juga ngga mau klo di ikuti 2 bodyguard.
"Em, yaudah iya Auris mau cuma hari ini aja." Auris langsung mengiyakan saja.
"Yaudah gih berangkat udah jam setengah 8 nanti kalian telat." Mamah menyuruh untuk segera berangkat.
Adele bangkit dari tempat duduknya dan menciumi pipi anaknya termaksud Ara.
"Makasih tante." Ara berterima kasih sama Adele karena ciuman itu.
Adele tersenyum dan langsung mengelus kepala Ara dan semua tersenyum.
"Papah, Auris berangkat,muach,,bye papah." Setelah Auris mencium papahnya giliran semua yang di cium.
***
"Eh ada cewe cabe,BUAT SEMUA DISINI DENGER YAK, CEWE CABE UDAH PUTUS LOH, DAN KATANYA SIH KARENA DARY SELINGKUH HIHI, KAN KLO SELINGKUH JADI PASANGANNYA ADA MASALAH YAH, HIHI KASIAN DONG, sengsara banget sih hidup lo, mangkanya jangan sok sok an." Teriakan grizel membuat semua murid di sekolah berkumpul dan langsung saja ber bisik bisik.
Yah di putusin padahal hubungannya baru aja.
Yah, artinya belum jodoh.
Rasain tuh.
Yah itu pembalasan.
Doa kita Ter kabul dong
Dasar cabe
Saat ini afkar tidak di sisi adeknya karena tadi adeknya menyuruh mengambilkan barang yang tertinggal di mobil dan bodyguard nya sedang kemana Auris tidak tau.
"Kenapa diem? Ga berani karena ga ada yang lindungi Lo? Hahaha pengecut Lo!" Grizel langsung mendorong Auris tapi ada seseorang yang menopang tubuh Auris Adrian syukur ada yang membantu Auris.
"Eh ada penolong lagi nih, susuk apa sih yang Lo pakek sampai sampai banyak cowok yang mau sama Lo?" Tuduh grizel.
"Heh grizel, Lo klo berani tuh di depan abangnya jangan di belakang gini! Pengecut Lo! Masalah keluarga gausah Lo ikut ikutin sama anaknya dong! Sama bapaknya sana! Sok berani nanti klo ada abangnya ciut! Nyali tempe aja di bangga banggain." Adrian langsung saja membantah perkataan grizel karena Adrian sudah gedek melihat ini semua sebagai ketua osis sudah enek melihat itu itu aja masalahnya.
"Hahah nyali tempe, betul juga sih."
"Up,nyali tempe."
Semua yang ada di situ langsung saja menertawai grizel yang sudah kicep.
Tiba-tiba datang bodyguard Auris sambil berlari dan langsung menanyakan kabar nonanya ini.
"Nona, maafkan kami telat, apa nona baik baik saja?" Tanya bodyguard itu dan langsung menarik Auris untuk mendekat ke bodyguard.
"Gpp, urus aja nih orang gedek gua denger omongannya persis kayak orgil." Auris dan Ara langsung saja pergi dan menyerobot gerombolan.
"Dek, diapain lagi? Bilang sama Abang." Afkar tiba tiba datang dan langsung menghampiri adeknya.
"Auris di katai cabe, terus klo dary selingkuh gara gara Auris jelek kak, dan banyak yang ngatain Auris dan langsung bodyguard datang." Adu Ara ke afkar.
Saat afkar ingin menemui grizel tiba tiba tangannya di pegang adeknya.
"Ngapain? Udah di urusin sama 2 orang, nanti Abang bilangin makasih ke ketos yah Adrian itu loh dia yang udah selamatkan adek duluan, oh ya adek sama Ara mau ke kelas." Ara dan Auris langsung saja pergi.
Afkar langsung mencari keberadaan adrian untuk mengucapkan terima kasih karena udah menyelamatkan adeknya.
"Eh ad, makasih yah udah tolong adek gua dari orang itu itu." Afkar yang menemukan Adrian langsung berterima kasih.
"Udah tanggung jawab gua kok kar." Adrian ingin pergi tapi di cegah oleh afkar.
Afkar yang bingung langsung saja tanya ke Adrian.
"Tanggung jawab? Kok?" Afkar langsung bertanya.
"Gua di suruh sama papah Lo buat jaga Auris kemarin papah lo temuin papah gua dan papah gua suruh gua yaudah gimana lagi? Tapi Lo diem aja jangan bilang grizel takutnya dia bikin rencana." Afkar mengaguk mengerti.
"Oke lah thanks yak sekali lagi." Afkar langsung menepuk pundak Adrian dan langsung saja pergi.
***
🌸🌸🌸
Jujur gimana crita aku!
Jangan boong.
Habis ini ada sad ending yk.See you
KAMU SEDANG MEMBACA
AURISTELA {TERBIT}
Teen Fictionbuku sudah terbit, jangan lupa beli di shopee, ingat yang ori! Auristela gadis yang hidup sebatang kara sosok yang tidak memiliki teman dan sahabat di sekolah di bully dan di hina tapi dia tidak tau jika orang tua kandung nya masih mencari keberadaa...