tolong!

449 18 0
                                    

"heh lo." chira menunjuk Auris yang lagi berjalan dengan dua bodyguard nya di belakang.

"kalo tidak penting tidak usah banyak omong nona." bodyguard Auris menyela terlebih dulu.

"yah cupu sekali lo berani di dampingi." chira mengejek Auris.

"terus kenapa? bokap gw sewa mereka buat jaga gw dan lo juga di jaga kan? tuh etek etek lo." Auris menunjuk Mira dan visha.

"ish, kok lo begitu si." chira greget dengan Auris dan ingin menampar Auris.

tapi beruntung salah satu bodyguard mencengkram tangan chira dan satu nya lagi melindungi dengan tangannya.

"jangan sekali kali anda berani menyakiti nona Auris kalau sampai anda berani lagi saya tidak segan segan melaporkan anda ke tuan saya dan anda akan di jebloskan ke penjara karena kekerasan fisik." bodyguard yang mencekram tangan chira langsung saja menghempas tangan chira.

"tolongg! gw takutt aaa takut." chira belaga meminta tolong dengan maksud mengejek.

"ish,ish,ish Lo itu kagak ada otak atau apaan? liat lo berani gangguin pacar gua? berani mau nampar pacar gw? punya nyali lo? segitu sampahnya Lo ngemis cinta ke gua dengan cara kagak ngotak Lo gini, bikin gw jijik." datang lah dary tiba-tiba bersama kawan kawannya.

"e-eh dary." chira tersenyum manis ke dary dan langsung hendak memegang lengan dary.

tapi dengan sigap dary mengangkat lengannya supaya tidak di sentuh oleh chira.

"ish kok gitu si? kan aku mau gandeng kamu." chira cemberut melihat mantan kekasihnya menjauhinya.

"lo itu gatau diri atau gimana si chir? dulu lo yang pergi sekarang kembali lagi terus saat gw bahagia kenapa Lo rusak semua? gw tuh muak sama tingkah lo dan mulai sekarang jangan sampai lo ganggu pacar gua lagi dan kalo gw tau awas aja lo." Dary langsung mengambil tangan Auris dan mengandengnya.

"haha, Lo vish bakal gua aduin ke mama papa Lo kalo Lo dan geng Lo mau celakain adek gua." Afkar pun langsung pergi bersama teman temannya.

***

"belajar yang pinter, nanti aku jemput deh terus kalo ada apa apa langsung lapor aku atau bodyguard kamu yak." Dary langsung mencium kening kekasihnya itu dan langsung melambaikan tangan dan pergi.

"Babay." Auris masuk kedalam bersama Aya dengan senyum bahagia.

senyum sedari tadi tidak pernah luntur dari bibirnya sampai Aya mengawasi sahabatnya dengan bengong.

"ish, Auris kamu kenapa? kok kayak orang kesambet gitu? senyum-senyum kagak ada kerjaan lagi?" Aya langsung menegur sahabatnya itu supaya sarafnya tidak belok.

"yailah aya, Auris lagi bahagia di HANCURIN deh." Auris langsung mencubit pipi Aya dan berteriak kesenangan.

"ish lepas sakit tauk, oh iya ris kita kan ngga pernah latihan fashion tu, nanti kita latian ngga?" Aya bertanya ke Auris dan Auris langsung menggidikan bahunya.

"Auris telepon mamah dulu sapa tau kan mamah yang tau." Auris mengeluarkan handphone keluaran baru itu yang kakek nya berikan saat kemarin sehabis pergi.

"iya."

"halo mamah."

.....

"Auris sama Aya latihan kapan?"

.....

"okeh makasi mamah."

.....

"see you."

"gimana?"

"kata mamah kita latihan di rumah aja ga boleh di sekolah." jawab santai Auris.

"eh iya nanti kita ke cafe yuk ay, sama Abang sama dary plus kawan-kawan ada cafe baru tau di jln laksamana." Auris menunjukan foto cafe barunya yang bagus banget buat anak muda.

"ya, yuk."

***

"ay, nanti pulang sekolah kesini yuk." Auris mengajak kekasihnya ke cafe yang di tunjukkan oleh Auris.

"yaudah ayok."

"kemana nih ris?" Tama bertanya.

"cafe yang baru itu loh kak jln laksamana." Auris memberikan kejelasan tempat pada Tama.

"owh, itu si kemarin pas dibuka gua kesana ketemu cewe cakep banget dia pemilik cafe itu masih muda mungkin SMA kali." Tama berkata jujur karena kemarin yang memberikan pelayanan adalah pemilik toko sendiri karena baru saja dibuka.

"cakep kagak tuh?" Agam ikut nimbrung.

"heh lu kagak usah sok bilang cakep cakep noh si Mira suka Lo tembak aja biar lu kagak jomblo." Adry mengejek temannya karena memang dia tau.

kemarin pas Adry dan Agam keluar tanpa sengaja hp Agam berbunyi notifikasi masuk di Ig nya ternyata DM dari Mira yang mengucapkan selamat malam seperti itu dan berakhir Adry mengejek sahabatnya itu.

"ha? Mira suka Agam? bener lu?" afkar mulai ikut nimbrung dengan pembicaraan sahabatnya.

"iyaa, kemarin gua liat hp nya."

"matamu, dia yang ngedeketin gua, gua juga kagak suka dia." Agam berusaha mencela omongan sahabatnya supaya tidak menimbulkan fitnah.

"yailah bilang aja lu juga suka jadi yah gercep noh." Tama pun ikut ikut mengejek sahabatnya.

"bodoamat lah."

***

"selamat datang di cafe buganasa silahkan pesan makanan disini dan duduk untuk menikmati suasana dan nongkrong." sambutan untuk orang yang masuk sangatlah ramah.

"ini pesanannya." afkar memberikan selembar kertas yang sudah ada tulisan makanan dan minuman pesenan mereka.

"mana kata lo ada pemiliknya cantik? kok ngga ada sih?" Agam bertanya pada sahabat nya.

"entah lah tanya aja sama pelayan Sono orang kemarin gw di layani sama pemiliknya masi muda anjir cakep banget." Tama tidak menambah atau mengurangi omongannya karena memang benar.

"permisi dengan nomer meja 6 pesanan atas nama kak afkar makanan dan minuman sudah jadi silahkan di nikmati semoga suka dengan hidangan kami." cewek cantik yang memberikan sambutan untuk pelayan yang tampan tampan dan cantik cantik ini.

"eh neng guelis." Tama langsung menggoda pemilik cafe ini.

nggak munafik memang pemilik cafe ini cantik tapi untungnya Dary sedari tadi bodoamat dengan cewek itu malah dia main main dengan tangan Auris.

memainkan jari nya dan membuat gambar abstrak di lengan kekasihnya.

tapi pemilik cafe itu selalu fokus sama dary dan tidak mengalihkan pandangannya dari Dary.

"sorry, ada apa? kenapa mbaknya natap pacarnya seperti itu?" Auris sudah mulai jengkel dengan perempuan itu.

"e-eh tidak kok, silahkan di nikmati." cewe itu pergi tapi sebelum pergi dia menatap dary yang juga menatapnya dan cewe itu tersenyum.

"ih apa apaan sih ay, ga boleh." Auris langsung meraup wajah kekasihnya.

*kalian pasti paham.

"ngga kok." dary mencium telapak tangan Auris.

"udah udah ayok makan nanti keburu dingin lagi."

***

"Sintia, kamu kenal cowo yang duduk sebelah cewe rambut panjang itu?"

"owh ngga si Bu, tapi temannya selalu kesini dan mungkin saja dia akan ikut kesini, kenapa?"

"dia tampan sekali aku suka dia."

"hah?! baru kali ini ibu naksir cowo lagi, perjuangin bu."

"tapi dia udah punya pacar."

"sebelum janur kuning melengkung ngga ada kata ngga bisa."

"hahaha, betul juga makasi."

***

halo guys.

maaf updatenya lama.

soalnya aku banyak sibuk.

jangan lupa vote and komen.

AURISTELA {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang