"Kok makan pedes?" Tiba tiba dary datang dan bertanya pada Auris sedangkan dary sudah duduk di samping Auris.
"eh,ngga kok ini tadi punya siapa yak, ngg-"
"Udah ngaku kamu, yaudah makan cukup kali ini lain kali ngga." Dary langsung mengelus kepala Auris.
"Em, boleh?"
"Yaudah sana udah makan juga." Dary langsung mengambil alih mangkok bakso Auris dan menyuapi Auris.
"Kamu ngga makan?"
"Baru pesen tuk gado-gado." Dary menunjuk ke stand gado-gado Bu Nana.
"Kamu kok ngga makan bakso juga ay? Kok makan mie?" Afkar bertanya pada kekasihnya.
"Tadi ngga pengen bakso pengennya mie."
"Emang siapa yang antri?" Afkar bertanya.
"Bodyguard yang papah suruh kah tadi dia ikut lagi tau, entah dari mana tau pas Auris antri eh malah di suruh duduk." Bukan Aya yang menjawab tapi Auris.
"Yah kan memang ikut kamu aja yang ngga tau."
"Ye ka-"
"Eh itu kan chira kok sama visha dan Mira?" Auris tidak jadi melanjutkan perdebatan dengan abangnya tapi malah membicarakan chira visha dan Mira yang masuk kantin berbarengan.
"Udah makan, biarin lah ngapain di urusin jadi cabe terserah dia dek."
"Oiii." Adry datang sambil berteriak membuat Aya kaget hampir tersedak.
Uhukkk....
" Gila Lo dry, pacar gua kesedak anjir datang yang baik duduk bisa ngga sih, minum ay." Afkar langsung memberikan jus jambu milik pacarnya ini.
"Ya maaf gua kan mau biar ngga garing gitu." Adry merasa bersalah dengan muka di tekuk.
"Yailah duduk situ, ada apa kok kalian telat?"
"Gua denger denger mereka buat geng deh dar, tadi gua denger banyak yang udah ngomongin." Agam yang tipe cepat tanggap seperti Adry langsung melaporkan ke sahabatnya.
"Udah biarin aja sih, cepet banget kuping sama mulut Lo bertindak kayak cewe Lo tau itu." Tama yang memang bodoamat langsung saja meraupi muka sahabatnya dengan air mineral.
"Anjing lo, basah babi." Agam langsung saja mengambil tisu dan mengelap mukanya yang basah.
"Anak orang Lo sebut anjing Lo temennya anjing juga sekalian siluman babi ngepet." Tama langsung mengolok kembali sahabatnya.
"Yah Lo ngapain kayak ngga ada kerjaan aja basuh basuh muka gua." Agam masih saja mengelap wajahnya.
"Yee, serah gua lah." Tama tak mau kalah.
"Lo it-"
" Setan! Diam lo! Jangan banyak bacot, makan Sono ngapain kayak bocah aja." Adry yang biasanya cerewet sekarang marah karena sahabatnya ini selalu saja bertengkar.
"Iya, Lo rusak kuping pacar gua tau dasar." Afkar ikut ikut menyalahkan sahabatnya itu.
Mereka berdua membuang muka satu sama lain mendengar seperti di pojokan sendiri.
"Oh,iya tadi kan aku sama Aya udah ke ruangan mis embun lah udah daftar dan kita dapat designer terkenal mereka udah keluarin gaun gaun bagus nanti Auris bilang papah sama mamah yak bang, biar ke rumah aja Auris males ke butik mereka." Auris memberitahu abangnya tentang fashion show itu dengan dia masih makan di suapi oleh dary.
"Bilang aja, nanti Aya juga di rumah kok." Aya hanya pasrah karena selebihnya bukan uangnya untuk membayar semua itu.
"Yaudah kalo gitu nanti kalian ke rumah yuk, kita main di rumah nanti kita bikin jajan bareng bareng terus kita main bareng Auris kangen kalian deh." Auris menyuruh sahabat abangnya untuk main kerumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
AURISTELA {TERBIT}
Novela Juvenilbuku sudah terbit, jangan lupa beli di shopee, ingat yang ori! Auristela gadis yang hidup sebatang kara sosok yang tidak memiliki teman dan sahabat di sekolah di bully dan di hina tapi dia tidak tau jika orang tua kandung nya masih mencari keberadaa...