kemarahan opa.

663 35 14
                                    

Ig:yohanaftr.o._256

***

"hei anak penyakitan, Lo kembali ke keluarga Albert malah kasih masalah, mikir dong cewe penyakitan aja bisa masuk ke dalam keluarga kayak ray." Chira memberikan sindiran pada Auris yang lewat bersama sahabatnya dan Raya.

Ray yang tidak terima langsung saja putar balik, menghentikan langkah Auris dan menghampiri chira the genk.

"Maksud Lo apa?"

"Lo kenapa sih bela cewe penyakitan itu? Udah tau dia penyakitan masih aja di temenin, habis ini dia juga bakal mati kan?" Chira terkekeh mendengar pertanyaan murid baru.

"Oh, Lo bilang Auris penyakitan? Otak Lo kali yang penyakitan, muka aja di rawat otaknya udah di buang." Ray membalas sindiran chira tak kalah kejam.

"Eh, anjing Lo ngajak ribut?"

"Sayangnya Lo bukan lawan gua." Ray langsung berbalik badan dan menghampiri Auris dan Aya dan langsung berjalan.

"Ay, Ray, Auris bakal mati yak? Auris nyusahin papah mamah yah?" Auris melamun sambil jalan, dan bertanya pada sahabatnya itu.

"Hei, Lo ngapain sih urusin omongan dia? Lo ngga sakit Lo sehat Lo ngga boleh kepikiran gini nanti Lo bakal drop dan masuk rumah sakit, ayok semangat Auris." Ray memberikan semangat pada Auris.

"Auris, ay tau Auris kalo kepikiran bakal drop jadi jangan pernah anggap omongan orang lain itu ejekkan anggap aja itu angin lalu oke?" Sekarang giliran as yang memberikan semangat pada Auris.

***

"Kamu kok dari kantin sampai pulang gini melamun ada apa?" Dary melihat Auris tidak biasa seperti dia memikirkan sesuatu.

Tidak ada sahutan dari Auris sedari tadi diam melamun melihat jendela luar.

"Hey, sttt." Dary menepuk bahu Auris.

"Eh, iya kenapa?"

"Kamu kenapa?"

"Aku ngga papa ayok kita pulang aku capek." Jawab Auris langsung memejamkan matanya dan bersandar pada jok mobil.

***

"Auris kenapa ay? Sedari tadi melamun?"

Afkar bertanya pada kekasihnya, kenapa adiknya tidak seperti biasa.

"Emm."

"Kenapa? Jujur sama aku."

"Tadi, pas  mau ke kantin bareng Ray sama aku, kita ketemu chira,visha, sama Mira, saat jalan tiba-tiba chira bilang kalo Auris cewe penyakitan pasti bakal mati habis ini ngapain juga masuk keluarga Albert nyusahin aja, saat disitu Auris langsung diam, Ray yang ngga terima marah dia langsung samperin chira dan bales lagi aku mau bales tapi tatapan visha kayak ngga suka aku, aku juga ngga mau buat masalah ini semakin rumit, dan aku mohon kamu jangan berbuat aneh-aneh af." Aya memberikan tatapan memohon pada kekasihnya.

"Kok kamu baru bilang? Auris bakal kepikiran sampai dia drop ay, aku harus urus ini semua." Afkar melajukan mobilnya.

"Udah aku bilang, jangan bikin keributan af, kita tenangin Auris aja jangan sampai chira aneh-aneh sama Auris lagi kita harus jaga Auris bukan malah memperkeruh keadaan gini." Aya menggelus lengan kekasihnya.

"Iya, kita harus sampai dirumah."

***

"Non, mau saya siapkan makanan?" Bibi menghampiri nona kudanya yang baru saja masuk rumah tanpa ada salam atau ucapan kalo dia pulang seperti biasanya.

"Ngga bi, Auris kenyang, Auris mau tidur capek, nanti bilangin ke semua kalo Auris lagi istirahat." Auris langsung saja pergi dari hadapan asisten rumah tangga keluarganya.

AURISTELA {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang