Rumah sakitt

1K 33 0
                                    

Budayakan vote & komen.
Jangan jadi silent reader.

***

Sekarang semua keluarga melihat kabar Auris yang terbaring pucat di tempat rawatnya dan itu membuat Adele mamahnya sedih melihat anak menanggung penyakit mematikan itu.

"Kenapa nggak aku aja tuhan? Kenapa anakku? Dia baru saja kembali dan kau sudah memberikan ujian ini lagi, hiks, beri dia kesembuhan tuhan." Doa Adele sambil menangis.

"Aku bakal berusaha semaksimal mungkin untuk menyembuh anak kita, kamu tenang aja aku bakal berusaha." Gigih Albert.

Hiks,,hiks,

"TUHAN KENAPA AURIS YANG MENANGGUNG INI SEMUA BERIKAN PENYAKIT ITU UNTUKKU JANGAN BUAT KEKASIH KU MENDERITA!ARGHHHH..." Teriak dary sambil memukulkan kepalan tangannya di tembok rumah sakit.

"DARYYY, kamu pikir dengan seperti ini Auris bisa sembuh? Kamu harus berusaha supaya Auris sembuh bukan menyakiti diri kamu." Teriak Adele.

"Tapi Tan, lihat Auris dia berjuang padahal dia baru saja seneng kalo tuhan berkehendak aku pengen aku yang gantikan saja." Tangis dary makin deras.

"Ini ga akan buat Auris sembuh klo kamu mau Auris sembuh kamu harus bikin dia selalu semangat dan jaga diri dia bukan seperti ini, mamah tau klo kamu sayang  sama Auris tapi kamu harus buktikan klo kamu bisa." Wanti wanti Adele ke kekasih anak nya ini.

Dokter keluar dari ruangan auris, dokter tadi memeriksa keadaan Auris yang tadi makin down.

"Tuan agler." Panggil dokter yang keluar dari ruangan auris.

"Iya, gimana keadaan anak saya?" Tanya Albert.

"Anak tuan kondisinya semakin menurun tuan, sebaiknya dia harus mengikuti kemoterapi rutin seminggu 3 kali dan nanti saya akan memberikan jadwal nya." Jelas dokter itu ramah.

"Apa kami bisa melihat kondisi anak kami?" Tanya Adele sambil menyeka air matanya.

"Silahkan tetapi saya mohon jangan bikin nona kelelahan." Saran dokter itu.

Dan semua mengaguk paham dan langsung masuk ke ruangan.

"Mam-ah." Panggil lemah Auris sambil mencoba mengambil tangan mamahnya.

"Hai sayang, gimana kabar mu?" Tanya Adele ke anaknya dan langsung mencium kepala anaknya.

"Udah enakan mah." Saat ini senyum tulus Auris muncul dan membuat air mata mamahnya menetes.

"Hey mamah, Auris udah sembuh-h Auris udah kuat-t jadi ga usah ada tangisan." Semangat Auris padahal tubuhnya lemes.

"Princess papah setelah kamu keluar dari rumah sakit kamu harus istirahat di rumah dan ga boleh kelelahan oke?" Perintah Albert secara halus.

"Auris boleh tanya?"

" Iya?"

"Auris punya penyakit apa sih pah, mah? Kok setiap Auris kelelahan selaku aja pingsan, Auris pingin tau." Paksa Auris.

Pertanyaan Auris membuat semua terdiam.

"Pah, jawabb." Desak Auris.

"Emm, kata dokter kamu kalo lama lama melakukan kegiatan berat akan pingsan dan kata dokter kamu punya penyakit jantung kurang oksigen itu  kamu harus kemoterapi rutin seminggu 3 kali dan tidak boleh telat kalo kamu bisa melakukan itu kamu akan sembuh dari penyakit kamu." Alibi Albert karena tidak mau anaknya terlalu memikirkan penyakitnya.

"Mah apa betul?" Tanya Auris karena kurang yakin.

"Betul sayang, dan kamu tidak boleh kelelahan." Bohong Adele.

"Terus siapa yang temenin mamah belanja?" Tanya Auris sedih.

"Itu tidak masalah kita bisa datang ke langganan dan semua akan melayani mu." Adele bangga sama anaknya meskipun dirinya sakit tapi dia akan tetap memedulikan orang sekitar yang membutuhkannya.

"Ohh, iya nenek,kakek, Oma dan opa akan terbang ke Indonesia dan  datang pukul 2 siang nanti kamu ga masalah kan princess?" Tanya Albert ke anaknya.

"Opa, Oma dan kekek nenek bakal ke sini?pasti seru,masih lama lagi." senang auris,kakek dan neneknya akan datang.

"Itu juga Oma dan opa Abang, jadi bukan cuma kamu yang di sayang aku juga harus." protes afkar sambil memeluk bantal yang ada di sofa ruangan.

"Kan Abang udah gede jadi harus ngalah." Serkah Auris.

"Yah kita kan jarak 1 tahun dan kita udah sama sama gede." Jelas Auris sambil memakan makanan yang di antar suster.

***

Hii!
Disini agak ga ada pemeran Ara kan?
Karena dia blm keluar masih author sembunyikan hehe)
Klo kalian kepo komen next👉👉
Oke byee.
Jangan lupa tinggalkan jejak.
See you.

AURISTELA {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang