Dijaga

1.7K 80 2
                                    

Halo reader mohon bantuannya jangan jadi
Silent reader yah. Karena kita kayak
Simbiosis mutualisme saling
Menguntungkan jadi jangan sombong".

***

Sekarang hari pertama Auris sekolah di sekolah elit bersama Abang dan etek eteknya.

Sekarang mereka sedang di dalam mobil berangkat menuju sekolah bersama-sama.

"Bang, nanti klo adek ga punya temen gimana?" Tanya Auris sambil matanya berkaca-kaca.

"Nanti Abang sama teman teman Abang aja, kita ke mana-mana barengan biar kita bisa jaga Auris, dan Abang ga masalah klo Auris ga punya temen gini dek kita harus pilih mana teman baik mana teman buruk, jangan sampai mereka dekat sama kamu gara-gara uang kamu ris, biarin mereka ejek kamu asal kamu ga usah urusin." Petuah afkar ke adeknya.

"Dan kamu jangan nangis ris, kamu itu spesial buat kami jadi kami itu teman kamu sekaligus Abang kamu." Kata Tama sambil mengelus puncak rambut Auris.

"Dan kamu dek klo kamu ada yang ejek kamu bilang sama kita biar kami, ihh." Kata Agam sambil menirukan gaya meninju.

"Nanti klo mau ke kantin bakal kita jemput kok, kita bakal ajak kamu." Adry.

"Auris bingung deh semua pada kasih petuah cuma dary aja tuh yang ga kasih petuah diem aja kayak ga ada nyawa kerasukan setan apaan?" Sunggut Auris ke dary dan dary menoleh.

Dary menoleh dan tersenyum ke Auris karena benar dia tidak memberikan petuah karena dia akan menjaga Auris.

"Pasti kamu tau jawabannya kan? Ga perlu dary bilang?" Kata dary sambil tersenyum ke Auris.

"Wihh, dary senyum tuh, setan atau asli tuh?"sindir Tama.

Dan Auris menatap heran ke Tama yang habis bilang itu.

"Emang ga pernah senyum?" Tanya Auris ke Tama.

"Ngga, baru kali ini." Sela adry.

Dan akhirnya sampai jga di sekolah dan semua pada turun kecuali Auris karena masih malu.

"Dek,turu ayok!" Ajak afkar ke adeknya sambil mengayuh tangan Auris.

"Malu Abang, semua pada liatin noh." Tunjuk Auris ke semua anak yang melihat.

"Udah ada Abang sama dary kan." Bujuk afkar lagi.

Dan tanpa basa basi afkar menarik Auris yang lagi mikir dan karena Auris lebih tinggi dari pada pintu mobil akhirnya kepentok juga kepala Auris.

"Aduh,abanggggggg sakittt." Teriak Auris sambil menggosok Kepala yang kepentok sambil merajuk.

"Eh,kar Lo apa apaan sih liat kepala Auris kepentok." Marah dary ke afkar.

"Lah maaf gua salah." Polos afkar.

"Sini ris aku gosokin." Tawar Tama dan Adry.

"Ga boleh! Sini sama aku aja!" Kata dary sambil menarik tangan Auris untuk mendekat.

"Pawang nya semosi njir."Agam.

"Emosi, agammm." Greget afkar.

"Dah dah maafin Abang yah dek ayok kita ke kelas kamu." Ajak afkar ke Auris.

***
Saat di perjalanan menuju kelas Auris banyak yang mencibir Auris.

Itu adeknya afkar
Itu beneran anak dari tuan Albert agler.
Ga ada miripnya sama Adele Agatha
Mungkin bukan anaknya
Sok Deket sama cogan lagi
Baru aja ketemu dah kayak gitu
Gua sih jadi kayak gitu malu

"Bang,hiks,,,Auris malu."

"WOI BUAT SEMUA YANG DISINI LAGI BICARAIN AURIS, NGOMONG DI SINI DI DEPAN GUA! GAUSAH DI BELAKANG EMANG KLO LO JELEKIN AURIS LO BAKAL JADI BAIK? LO JADI JELEK BANGSATTTTT GAUSAH SOK NGEJEKIN ATAU JELEKIN CEWEK GUA LO SEMUA TAU KELAKUAN KALIAN GA LEBIH DARI SAMPAH BODOH! GUA PERINGATIN KLIAN SEKALI LAGI KALO KALIAN JELEKIN AURIS GUA BAKAL HANCURIN KALIAN SATU SATU NGERTI?!" Bentak dary ke semua anak yang ngejelekin Auris dan dary mengakui Auris sebagai cewek nya itu yang membuat semua terkejut.

"Ry, udah udah tenangin diri lo,jangan bikin Auris malah ketakutan." Tegur afkar.

"GA BISA DIDIEMIN KLO KAYAK GITU MALAH BIKIN DOWN AURIS, DAN LO SEMUA AKAN HANCUR DI TANGAN GUA KLO BERANI-BERANI SAMA AURIS LAGI NGERTI!" Bentak dary lagi.

"Udah,hiks,, Auris gapapa dary tenang yah ayok kita pergi mungkin benar kata kata mereka, udah Auris gapapa." Kata Auris menenangkan dary.

"Ini ga bisa di biarin ris, kamu di bully dan aku ga mau aku ga mau bikin kamu down ris, mereka pantas dapet kayak gini."ucapan dary yang semula emosi menjadi lembut setelah ngomong dengan Auris.

"Udah, percaya sama Auris ayok, bang, ayaok pergi." Ajak Auris sambil mengandeng tangan dary dan afkar.

Setelah acara bentak membentak sekarang semua ada di kantin lagi makan mereka tidak masuk kelas karena lagi ada masalah dan mereka bodoamat karena memikirkan perut.

Tapi Auris hanya mengaduk makanannya sedari tadi melamun.

"Dek, makan jangan di mainin, habis ini kamu masuk kelas." Tegur afkar ke Auris.

Dan Auris hanya melirik saja ngga membalas omongan abangnya karena memang ga mood.

"Hey, makan klo ga makan nanti sakit sini dary suapin yah? Jangan gini dong anggap aja itu angin yang lewat jadi kamu ga usah di pikirin." Kata dary sambil mengelus kepala Auris.

"Suapin."

"Sini." Dan jadinya dary menyuapi Auris nasi goreng.

"Nanti kelas kita sebelahan kok ris jadi nanti klo ada apa apa kamu tinggal jalan aja." Kata Agam.

"Atau nanti kamu gedor gedor tembok soalnya tempat kita paling belakang jadi nanti juga tau." Adry.

"Ga perlu sakit sakit gedor gedor tinggal chat atau tlpn kan bisa." Tama.

Dan itu pemikiran yang sangat jenius karena otak Agam dan Adry sangat dangkal.

"Udah sekarang kita nganterin Auris ke kelasnya jangan ribut."lerai afkar.

***

Hii!

Maaf baru update soalnya mager.
Aku butuh semangat dari kalian.
Ayok lah, jangan jadi silent reader.
Aku harap kalian ngertiin aku.
Semoga kalian betah.♥️
Bye.

AURISTELA {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang