Tinggalkan jejak Hyung.
Ga ninggalin di intilin setan!***
Setelah tadi di periksa dokter ternyata perut Auris kosong dan dia langsung makan roti tanpa makan nasi dulu dan akhirnya dia juga belum minum obat jadi drop lagi itu membuat penjagaan semua semakin ketat dan Auris tidak boleh kemana mana selain di temani pihak keluarga.
"Mah, pah kita kesini kan mau liburan tapi kok malah dikamar aja sih kan aku juga pengen keluar lagian aku juga udah sehat, ihh." Rajuk Auris sambil bangun dari tidurnya.
"Princess, kamu itu masih belum pulih lebih baik kamu istirahat kita masih lama disini jadi kita bisa kapan pun main ga usah khawatir sayang, kamu harus sehat dulu oke." Bujuk Albert ke anaknya tapi sifat keras kepala Auris itu sama dengan mamahnya tidak akan diam jika kemauannya tidak di turuti.
"Ihh, papah sama aja." Hal ini lah yang di senangi oleh Albert melihat anaknya yang sedang mengambek dan nanti dia juga yang akan membujuknya.
Cklek..
Suara pintu terbuka menandakan seseorang masuk ke ruangan, ia lah dary dan yang lain masuk ke kamar yang di tiduri Auris dan mereka mendekat ke tempat tidur Auris.
"Opa, Auris mau ngadu sama opa, mama papah, dary Abang, Ara semua ga bolehin Auris keluar, Auris bosen opa, dan jangan bilang juga opa bakal larang Auris, sebel deh." Rajuk Auris sambil bersendekap.
Opa langsung naik di atas kasur dan mengelus kepala cucunya menanyai apa keinginan cucu nya yang satu ini.
"Apa yang di inginkan cucu opa adalah perintah buat opa, apa yang kau mau?" Opa langsung saja menerima kemauan cucunya karena opa tidak akan bisa menolak kemauan cucunya yang satu ini.
"HA?! Beneran opa? Opa the best Auris mau keluar main sama opa aja." Seneng Auris dan langsung memeluk opanya.
"Pah, kan Auris belum boleh keluar." Protes mamah.
"Adele dengerin papah, papah tau Auris belum pulih tapi klo kita turutin kemauan dia pasti dia seneng dan itu akan ber dampak dengan percepatan pulihnya Auris yang terpenting dia tidak akan melakukan hal hal yang berat, papah cuma mau bahagiain cucu papah ini." Jelas opa sambil mengelus kepala cucunya dengan sayang.
Auris yang bahagia langsung saja memeluk opanya.
"Kakek setuju sama opa, kita sekarang keluar dan jalan jalan." Ajak kakek juga membuat Auris senang dan langsung turun dari ranjang, dan mengandeng opa dan kakeknya.
Tapi Oma memanggil sebelum keluar dari kamar membuat Auris mendengus.
"Apa lagi Oma? Auris mau keluar bukan mau pergi jauh." Protes Auris.
"Pakai jaket ini,kamu baru sembuh." Kata oma sambil memakaikan jaket itu ke cucunya.
"Ini panas Oma, cuaca terik kenapa Auris harus pakai jaket kan gerah." Protes Auris sambil ingin melepas jaket itu.
Sebelu Auris melepas jaket itu neneknya sudah ber koar mengancam tidak akan mengijinkan jika tidak memakai jaketnya.
"Pakai atau tidak sama sekali keluar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
AURISTELA {TERBIT}
Teen Fictionbuku sudah terbit, jangan lupa beli di shopee, ingat yang ori! Auristela gadis yang hidup sebatang kara sosok yang tidak memiliki teman dan sahabat di sekolah di bully dan di hina tapi dia tidak tau jika orang tua kandung nya masih mencari keberadaa...