Hangout.

270 20 6
                                    

Hari ini hari Minggu dimana hari yang di tentukan untuk hangout.

Auris sudah rapih dengan Aya di sampingnya yang kemarin katanya mau ikut sekarang belum nongol juga.

Afkar juga sudah bangun dari tadi dan sudah mandi dan sudah cakep karena tadi di pilihkan pakaian oleh Aya.

"Kemana sih dia? Ini udah jam 8.30 loh, belum juga bangun ngebo banget." Auris mencak-mencak sendiri karena sedari tadi udah setengah jam belum juga turun.

"Sabar ris, kita tunggu lima menit lagi kalo belum datang kita tinggal." Dary mencoba memberikan pengertian pada calon kekasihnya ini.

"Lama ry, udah nunggu lama ngga bangun-bangun tinggal aja yuk." Telapak tangan dary di tarik oleh Auris supaya lekas berangkat.

Dary yang di tarik hanya bisa menghela nafas dan berdiri menuruti Auris supaya tidak mengambek.

Afkar dan Aya langsung berdiri mengikuti dary dan Aya yang sudah di depan.

Mereka memasuki mobil sendiri sendiri, Auris satu mobil dengan Dary, Afkar dengan Aya.

Saat mereka akan melajukan mobil.

"Tungguuu." Visha datang sambil berlari.

"Tunggu aku, maaf aku telat soalnya tadi telat bangun." Visha langsung masuk ke dalam mobil.

Auris yang melihat Visha masuk tanpa persetujuan ada rasa dongkol.

***

Akhirnya sampai juga di pantai, yaitu pantai Ancol, pantai yang banyak pengunjung dan jam segini sudah terik sekali.

Auris yang berada di pantai langsung saja menarik tangan sahabatnya Aya.

"Ay, panas banget tapi seru seandainya pagi kita kesini pasti seru." Auris hanya bermain air sebentar dengan Aya dan langsung kembali.

"Udah?" Dary bertanya.

"Udah panas ini kita lanjut aja kalo dari pagi kan ngga panas." Auris melirik ke Visha yang dari tadi meneduh di bawah payung.

***

Mereka pun melanjutkan perjalanan yaitu ke mall untuk shopping atau makan makan itu tinggal nanti.

"Mau apa dulu ay?" Afkar bertanya ke kekasihnya.

"Tinggal Auris aja nurut." Ay melanjutkan memainkan handphone nya.

.
.

" Mau apa dulu ris?" Dary bertanya ke Auris.

"Makan dulu aja laper."

Akhirnya mereka langsung menuju restoran Jepang dan mereka memakan sushi dan sejenisnya.

Banyak sekali yang di pesan hingga mereka semua sama sama kekenyangan.

"Ray ngga jadi ikut dek?" Afkar bertanya ke Auris.

"Sebenarnya mau tapi Dary aja yang ngga boleh." Auris menuduh Dary.

Karena memang kenyataan kalau Dary tidak suka dengan Ray seolah Auris akan lebih sibuk dengan Ray.

"Kenapa?" Dary bertanya dengan muka dingin.

"Ray itu siapa?" Visha mengeluarkan suara dan memberikan pertanyaan itu kepada mereka.

"Ray, sahabat aku kenapa? Mau apa tanya tanya?" Auris langsung menjawab ucapan Visha.

"Ris, kamu kenapa sih? Aku tanya gitu aja kamu marah sewot lagi kan aku cuma tanya kamu ngga suka aku ada disini? Atau kamu ngga suka kalo aku Deket deket kamu sama Kelian semua?" Visha bersandiwara dengan muka yang hampir menangis.

AURISTELA {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang